Tim Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) yang berjumlah 8 orang akan mendaki melalui jalur Pelawangan Sembalun pada Selasa (17/12) untuk melakukan kegiatan clean up. Adapun tujuan dilakukannya clean up adalah untuk meminimalisir tumpukan sampah di area perkemahan.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dwi mengatakan, standar operational procedur (SOP) pendakian di Gunung Rinjani diterapkan sejak Juni 2019 lalu. Kegiatan ini sangat efesien dalam mengurangi limbah sampah yang ada di sekitar area yang digunakan pendaki untuk mendirikan tenda.
Berbeda halnya sebelum terjadinya gempa bumi di Lombok tahun lalu yang sempat membuat jalur pendakian Gunung Rinjani ditutup. Tak heran, jika kegiatan clean up ini minimal dilakukan setiap tiga bulan sekali.
"Iya, tapi sekarang beberapa hal yang dilakukan tahun ini setelah ada booking online diterapkan sop pendakian. Di dalam sop pendakian ada dicek barang bawaan termasuk sampah yang dibawa, ada penjagaan juga," ucap Dwi.
Bagi traveler yang mau ikut bergabung di kegiatan clean up besok, pihak BTNGR dengan senang hati menerimanya. Tapi biaya ditanggung traveler masing-masing.
"Kalau teman-teman volunteer mau ikut boleh juga asal biaya ditanggung sendiri," ujarnya.
(elk/krs)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia