Pertama di RI! Bandara Banyuwangi Pakai Teknologi Pendeteksi Wajah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pertama di RI! Bandara Banyuwangi Pakai Teknologi Pendeteksi Wajah

Ardian Fanani - detikTravel
Rabu, 26 Feb 2020 20:11 WIB
Bandara Banyuwangi
Foto: Ardian Fanani/detikTravel
Banyuwangi -

Untuk pertama kalinya di Indonesia, Bandara Internasional Banyuwangi akan menggunakan teknologi canggih Facial Recognition atau pendeteksi wajah penumpang.

Digitalisasi di Bandara Banyuwangi dilakukan oleh PT Angkasa Pura II (Persero). Pada pertengahan Maret 2020 ini, PT Angkasa Pura II akan mulai menggunakan teknologi pengenalan wajah ini. Teknologi ini digunakan untuk proses check in dan boarding ke pesawat di Bandara Internasional Banyuwangi. Biometric facial recognition ini untuk otomatisasi alur penumpang (passenger flow).

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menyambut baik rencana digitalisasi Bandara Banyuwangi oleh PT Angkasa Pura II (Persero). Perlahan tapi pasti, AP II telah menambah fasilitas-fasilitas yang mempermudah pelayanan penumpang.

"Kami sangat mengapresiasi kegiatan AP II yang terus melakukan inovasi pelayanan untuk penumpang di Bandara Banyuwangi," ujarnya kepada detikcom.

Menurut Anas, adanya biometric facial recognition di Bandara Banyuwangi itu, menambah daya tarik bandara yang terletak di paling ujung Timur Pulau Jawa ini. Bandara ini memiliki konsep Eco-green Airport yang memiliki kelebihan meminimalisasi penggunaan penyejuk udara (AC) dengan memanfaatkan sirkulasi udara melalui kisi-kisi di dinding terminal penumpang, serta terhamparnya rumput hijau di atap terminal.

"Setelah menjadi bandara pertama di Tanah Air dengan konsep Eco-green Airport, Bandara Banyuwangi kini juga menjadi yang pertama di Indonesia dalam menerapkan teknologi biometric facial recognition guna lebih menjamin keamanan penerbangan. Perpaduan antara konsep Eco-green dan Smart Airport di Banyuwangi sangat meningkatkan customer experience dan menciptakan bebas ribet di bandara," kata Anas.

Sebelumnya, President Director PT Angkasa Pura II, Muhammad Awaluddin, sempat mengunjungi Bandara Banyuwangi, Jumat (21/2/2020). Kunjungan tersebut untuk melihat langsung kesiapan pemasangan biometric facial recognition.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyuwangi memang kami pilih sebagai pilot project dari teknologi biometric facial recognition sebagai otomatisasi passenger flow, sebelum nantinya diimplementasikan di bandara-bandara lain di bawah pengelolaan PT Angkasa Pura II," ujar Muhammad Awaluddin dalam keterangan pers yang diterima detikcom.

Awaluddin menjelaskan saat ini Bandara Internasional Banyuwangi menyediakan dua alternatif untuk proses check in. Pertama, melalui check in counter dengan penumpang yang ingin memasukkan barang bawaan ke bagasi pesawat harus memilih opsi ini. Barang bawaan tersebut juga diregistrasi secara mandiri oleh penumpang untuk kemudian dimasukkan ke baggage handling system.

Kedua, menggunakan mesin self check in yang bisa dipilih bagi penumpang pesawat dengan barang bawaan cukup di kabin pesawat.

Di kedua alternatif tersebut, yaitu pada saat memproses di check in counter dan self check in, setiap penumpang merekam wajah mereka menggunakan alat biometric facial recognition yang tersedia. Setelah seluruh proses check in selesai, penumpang pesawat lalu menuju boarding lounge untuk menunggu keberangkatan.

Ketika waktu boarding atau naik pesawat tiba, penumpang kemudian menuju autogate untuk menempelkan (men-tap) boarding pass dan kemudian menjalani verifikasi melalui proses biometric facial recognition.

ADVERTISEMENT

Apabila boarding pass dan wajah sesuai dengan data, maka autogate akan terbuka dan penumpang dipersilahkan menaiki pesawat.

"Melalui biometric facial recognition maka proses boarding saat ini menggunakan autogate tanpa perlu adanya personil yang bertugas, sehingga personil tersebut bisa bertugas di area lain," ujar Muhammad Awaluddin.

Bandara Internasional Banyuwangi sendiri disiapkan sebagai proyek percontohan sebagai bandara dengan tren global terkini, di mana penumpang pesawat atau wisatawan lebih memilih memproses keberangkatan secara mandiri melalui self check in, mobile apps, self baggage drop, dan lain sebagainya.

Bandara yang disiapkan untuk mendukung pertumbuhan pariwisata di Jawa Timur ini dikelola PT Angkasa Pura II mulai 2017, dan sejak itu pengembangan terus dilakukan seperti implementasi digitalisasi serta pengembangan sisi udara antara lain runway, overlay runway dan perluasan apron.

Pengembangan runway baru saja usai dilakukan dari sebelumnya berdimensi 2.250 x 30 meter menjadi sekarang 2.500 x 45 meter supaya bandara bisa mengakomodir lebih banyak lagi jenis pesawat untuk beroperasi di Banyuwangi.

Sementara itu, apron diperluas untuk menyediakan hingga 9 parking stand pesawat dari sebelumnya 3 parking stand.

Saat ini maskapai yang beroperasi melayani penerbangan dari dan ke Banyuwangi adalah Garuda Indonesia, Citilink, Wings Air dan Batik Air. Dalam waktu dekat rencananya Lion Air akan membuka penerbangan dari Jakarta - Banyuwangi dan sebaliknya.

(wsw/ddn)

Hide Ads