Auckland -
Masih ada banyak orang baik di muka bumi. Turis asal Denmark merasakan kebaikan orang-orang Selandia Baru saat mereka terdampar di sana gara-gara Corona.
Karolina Madsen dan Emma Kjeldahl, 2 turis dari Denmark merasakan betul bagaimana rasanya jadi orang yang terdampar di negara orang. Tidak bisa pulang dan tidak tahu dimana akan tinggal. Tapi kebaikan orang-orang yang tidak dikenal menyelamatkan mereka.
Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Selasa (7/4/2020), 2 gadis berusia belia itu tiba di Selandia Baru pada pertengahan bulan Februari, tepatnya pada tanggal 20 Februari. Rencananya mereka akan menghabiskan waktu 3 bulan untuk liburan sambil bekerja di negara tersebut.
Namun sayang, situasi di Selandia Baru memburuk gara-gara wabah Corona mulai masuk ke negara tersebut. Pembatasan traveling dilakukan, bahkan negara tersebut akhirnya di-lockdown guna mencegah penyebaran virus Corona di sana.
Akibatnya, Karolina dan Emma pun tidak bisa pulang ke Denmark. Tiket pulang mereka dibatalkan 4 hari sebelum Selandia Baru dinyatakan lockdown oleh Perdana Menteri Jacinda Ardern.
"Kami tahu, ada kemungkinan terdampar di Selandia Baru selama 4 pekan ke depan. Jadi dengan cepat kami memutuskan untuk menemukan tempat yang aman sehingga kami bisa menjalani karantina," kata Karolina seperti dikutip dari media Stuff New Zealand.
Gadis berusia 20 tahunan ini pun berusaha untuk tetap tenang dan tidak terlalu terbawa emosi soal pembatalan penerbangan mereka maupun soal karantina. Soalnya bukan mereka saja yang mengalami itu, melainkan juga ribuan traveler lainnya dari berbagai negara.
Kebaikan dari Facebook Turis belia yang terjebak di Selandia Baru Foto: (dok. Istimewa) |
Mereka pun membuat postingan di Facebook menjelaskan kondisi mereka yang terjebak di Selandia Baru dan sedang mencari tempat untuk tinggal. 2 Menit setelah postingan itu dibuat, orang-orang mulai banyak yang berkomentar dan memberi tahu kenalan mereka yang bisa menampung Karolina dan Emma.
Keesokan harinya, begitu bangun dari tidur, betapa kagetnya Karolina dan Emma saat mengecek Facebook. Postingan mereka sudah dibagikan lebih dari 1.300 kali. Banyak dari mereka bersedia untuk membantu kedua gadis itu.
"Orang-orang dari berbagai lokasi menghubungi teman SMA mereka, keluarga atau kenalan yang bisa membantu kami. Sungguh mengagumkan banyak orang yang bersedia membantu kami," ungkap Karolina.
Memilih tempat menginap rupanya lebih sulit daripada menemukan seseorang. Akhirnya, pilihan Karolina dan Emma jatuh kepada sebuah keluarga yang tinggal di Katikati, Selandia Baru dan menawarkan bantuan ke mereka.
Saat sudah hendak berangkat menemui keluarga baik hati itu, rupanya agen travel mereka secara ajaib menemukan penerbangan untuk kembali pulang ke Denmark.
Pulang ke Denmark
Turis belia yang terjebak di Selandia Baru Foto: (dok. Istimewa) |
Dengan berat hati, Karolina dan Emma pun memutuskan untuk pulang kembali ke Denmark. Tapi mereka berjanji, jika penerbangan mereka dibatalkan lagi, Karolina dan Emma akan berkunjung ke keluarga baik hati itu dan tinggal di sana.
Jika semuanya lancar, Emma dan Karolina akan pulang ke Denmark dalam 3 hari ke depan. Jika tidak berjalan sesuai dengan rencana, mereka akan kembali ke rencana semula yaitu menerima tawaran keluarga baik hati dari Katikati.
"Kami belajar banyak, ternyata semuanya bisa berubah dengan sangat cepat," imbuh Emma.
"Denmark juga dilockdown selama 2 pekan, jadi kita tahu bagaimana teman dan keluarga di Denmark menghadapi semua rasa stres dan kekacauan. Kita sudah menghubungi keluarga dan mereka sudah melakukan apapun untuk membuat kami merasa aman walaupun berada di belahan bumi lain," lanjutnya.
Jika mereka terdampar lagi, mereka yakin masih ada orang baik di Selandia Baru yang akan membantu mereka.
"Kami tahu orang Selandia Baru sangat terbuka, suka membantu dan sangat ramah. Kami mengalami itu dari trip ini. Sangat bagus bisa merasakan cinta dan kepedulian dari warga Denmark maupun Selandia Baru yang membuka rumah mereka dan menggunakan jaringan mereka untuk membantu kami," pungkas Karolina.
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol