Sedih, Wanita Ini 2 Kali Ditolak Masuk Australia Meski Ayahnya Sekarat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sedih, Wanita Ini 2 Kali Ditolak Masuk Australia Meski Ayahnya Sekarat

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Senin, 13 Apr 2020 16:44 WIB
Sonya Bull dan Colin Bull
Foto: Sonya Bull dan ayahnya, Colin (dok. Istimewa)
Sydney -

Gegara lockdown, seorang wanita ditolak masuk Australia 2 kali. Padahal, ayahnya sedang sekarat dan dia ingin bertemu untuk yang terakhir kalinya.

Sonya Bull, tak pernah menyangka hidupnya akan setragis ini. Dia tidak bisa mendampingi sang ayah, Colin Bull di saat-saat terakhirnya, lantaran dirinya 2 kali ditolak masuk ke Australia. Negara itu memang sedang dilockdown gara-gara wabah virus Corona.


Dikumpulkan detikTravel dari beberapa sumber, Senin (13/4/2020), sang ayah saat itu memang dalam kondisi kritis, gara-gara penyakit Leukimia yang dideritanya sejak bulan Oktober tahun lalu. Di saat terakhirnya, dia ingin bertemu dengan Sonya.

"Saat saya telfon, dia selalu bertanya: 'Kapan kamu akan datang? Kapan kamu akan datang?' dan saya selalu menjawab, saya sedang berusaha Ayah, saya sedang berusaha," kisah Sonya seperti dikutip dari media Stuff New Zealand.


Namun apa daya, sudah 2 kali Sonia apply untuk bisa masuk ke Australia dan 2 kali pula dia ditolak. Padahal kondisinya saat itu sedang gawat darurat.

Akhirnya, sang ayah pun berpulang di ruang ICU sebuah rumah sakit di Sydney pada Sabtu (11/4) kemarin, tanpa adanya kehadiran Sonya.

"Saya sudah berusaha untuk ke sana selama 2 pekan terakhir ini. Ini sungguh bikin frustasi karena itu sungguh tidak berperikemanusiaan," imbuhnya.


Aturan Masuk Australia

Pemerintah Australia sebenarnya mengizinkan traveler untuk masuk ke negaranya di tengah masa lockdown Corona, namun dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Dalam kasus Sonya, dia bisa apply izin masuk dengan alasan kemanusiaan atau alasan mendesak lainnya.

Syaratnya, Sonya harus mengisi formulir terlebih dahulu yang harus mencantumkan dengan jelas alasan tersebut, dan juga menjelaskan hubungan antara si pemohon dengan orang yang akan dikunjungi di Australia.

Dari laman resmi pihak imigrasi Australia, alasan kemanusiaan di atas termasuk: 'Mengunjungi atau merawat kerabat dekat yang sakit serius atau sedang sekarat, menghadiri pemakaman, atau menghadiri kelahiran anak kandung'


Sonya pun apply izin khusus itu pada tanggal 31 Maret, dengan menyertakan surat dari dokter yang merawat ayahnya dan juga menyediakan dokumen-dokumen pendukung yang dibutuhkan untuk menjelaskan status hubungannya dengan sang ayah.

Dalam surat dokter tersebut, disebutkan ayah Sonya hanya punya waktu beberapa hari atau minggu saja. Namun sayang, aplikasi tersebut ternyata ditolak oleh pihak Departemen Dalam Negeri Australia.

Pihak imigrasi meminta Sonya untuk menyediakan file medis ayahnya secara lengkap. Tapi dengan alasan privasi, rekam medis ayah Sonya tidak bisa diberikan. Namun dokter yang merawat ayah Sonya bersedia untuk ditelfon petugas apabila ditanya.


Ditolak Lagi

Kali kedua, Sonya pun mengajukan kembali aplikasi izin masuk untuk bisa bertemu dengan sang ayah. Kali ini, aplikasi itu dilengkapi dengan dokumen dan surat-surat yang diminta oleh pihak imigrasi, termasuk catatan medis sang ayah.

2 Hari kemudian, tepatnya di Jumat tanggal 10 April, aplikasi kedua yang diajukan Sonya ditolak lagi. Selang sehari kemudian, Sabtu (11/4) ayah Sonya meninggal dunia.

"2 Hari terakhir ini adalah 2 hari terburuk dalam hidup saya. Saya tahu saya tidak satu-satunya, tapi saya merasa ini tidak adil," ucap Sonya.


Di balik kesedihannya, Sonya masih merasa bersyukur karena sang kakak, Rhys ada menemani sang ayah di saat-saat terakhir hidupnya. Sonya bersyukur, Colin tidak meninggal dalam keadaan sendirian, masih ada keluarga terdekat yang menemani.

"Ayah berasal dari Selandia Baru tapi dia pindah ke Australia pada 2009 untuk bekerja. Dia penggila olahraga rugby. Kami memindahkan ayah ke rumah sakit terdekat sehingga saudara saya bisa mengunjunginya setiap hari. Dan saya berterima kasih atas itu," pungkas Sonya.


Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Turis Terdampar di Negeri Asing
Turis Terdampar di Negeri Asing
30 Konten
Wabah Corona membuat banyak negara menutup diri. Akibatnya banyak turis yang tengah melancong di sebuah negara jadi terdampar.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads