Cerita WNI di Azerbaijan, Negara yang Mepet Iran: Tahun Baru Novruz Tak Lagi Sama

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cerita WNI di Azerbaijan, Negara yang Mepet Iran: Tahun Baru Novruz Tak Lagi Sama

Astrid Septriana - detikTravel
Senin, 20 Apr 2020 08:34 WIB
Astrid Septriana
Foto: dok. pribadi
Baku -

Azerbaijan berbatasan langsung dengan Iran yang menjadi salah satu epincentrum virus Corona. Tahun Baru Novruz dirayakan berbeda tahun ini.

Sejak pertengahan Februari 2020, saat Iran mengumumkan kasus virus Corona di kota Qom, warga Azerbaijan khawatir. Bukan apa-apa, bagian selatan Azerbaijan berbatasan langsung dengan Iran.

Level kekhawatiran itu naik menjadi panik setelah pemerintah mengumumkan kasus COVID-19 pertama di Azerbaijan pada awal Maret. Saat itu, pemerintah mengimbau agar warga, termasuk warga ibu kota Baku, untuk membantu mencegah penyebaran virus Corona.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masyarakat merespons dengan membeli masker, sarung tangan sekali pakai, disinfektan, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh, dan kebutuhan pokok lain.

Padahal pada Maret itu pula, biasanya warga Azerbaijan memiliki perayaan khusus untuk menyambut musim semi. Ya, seperti negara di sekitarnya, Iran, Uzbekistan, dan Kazakhstan, hari pertama musim semi itu dirayakan sebagai Tahun Baru Novruz.

ADVERTISEMENT

Tahun Baru Novruz itu bukan tahun baru dengan menonton kembang api dan menunggu pukul 00.00 semata, namun tradisinya, warga merayakan dengan silaturahmi ke rumah kerabat dan sanak keluarga, menghidangkan makanan khas layaknya lebaran di Indonesia.

Perayaan Tahun Baru Novruz itu dilaksanakan selama empat minggu, dengan setiap hari Selasa harus dirayakan dengan salah satu dari empat elemen, air, api, tanah dan angin. Penduduk lokal membersihkan rumah, mewarnai telur, menghidangkan kue-kue lokal seperti Pakhlava, Shekerbura, kacang-kacangan dan kismis, mengunjungi makam dari kerabat yang sudah wafat dan lainnya.

Tapi, Tahun Baru Novruz kali ini tak lagi sama. Hari libur 6-10 hari pada dua pekan terakhir di bulan Maret tak lagi seperti yang sudah-sudah. Tahun ini, tepat saat Tahun Baru Novruz tiba, ketika itu pula virus Corona mewabah di Azerbaijan.

Pertengahan Maret lalu, Pemerintah setempat menghentikan hampir semua penerbangan utama dari dan ke Baku. Hanya ada sekitar dua penerbangan yang tetap ada hingga akhirnya benar-benar tidak ada. Perayaan rutin Novruz pun otomatis batal, dengan beragam poin regulasi salah satunya dilarang untuk berkumpul lebih dari 10 orang.

Akses dari dan ke luar kota di setiap kota di Azerbaijan juga ditutup, dan masyarakat yang tidak memiliki kepentingan atau situasi yang darurat dilarang untuk melintas. Mall-mall, museum, tempat hiburan, taman, bulevar di tepi laut Kaspia semuanya ditutup.

Restoran masih boleh buka, hanya untuk melayani take away dan pengiriman ke rumah. Menjelang akhir Maret, diberlakukan sistem yang disebut Rezim Karantina yang semakin ketat. Operasi kereta bawah tanah, atau metro dibekukan. Masyarakat masih diperbolehkan keluar rumah untuk ke supermarket dan apotek, dan memang hanya supermarket, apotek dan restoran yang buka.

Untuk mendapat akses keluar rumah, masyarakat harus mengirimkan SMS ke nomor tertentu dengan memberikan nomor kartu identitas dan menulis kode spesifik tujuan keluar rumah. SMS balasan akan datang, yang menginformasikan izin diberikan atau tidak, dan jika diberikan, izin berlaku untuk spesifik waktu misalnya 2 jam sejak SMS terkirim.

Di jalanan, polisi memiliki pos-pos di titik tertentu yang bertugas untuk mengecek kendaraan yang lewat. Jika melanggar, sangsinya besar, hukuman penjara atau denda 2000-4000 Manat atau sekitar 16 - 32 juta rupiah.

Masyarakat yang keluar rumah, wajib membawa kartu identitas diri dan paspor untuk orang asing, memakai masker non medis dan sarung tangan. Sementara, karantina di Azerbaijan berlaku hingga Minggu (20/4/2020) 20 April.

Angka penyebaran COVID-19 per harinya mencapai 40-50 orang, pada 15 April lalu, total kasus virus Corona di Azerbaijan adalah 1253, dengan jumlah kematian 13 dan diklaim 75.397 orang telah dites.


Hide Ads