Situasi Makin Memburuk
Setelah melanjutkan perjalanan dari Honduras, situasi ternyata jadi makin memburuk bagi Colin dan kawan-kawan. Kapal 'Friendship' yang mereka tumpangi mengalami kerusakan dan butuh perbaikan. Sementara itu, gas untuk memasak di kapal itu pun habis.
Untuk mengakali habisnya gas, mereka memasak sejumlah besar makanan di kapal satunya, kemudian mengirim makanan itu ke kapal 'Friendship'. Masalah tidak berhenti sampai situ.
Saat mau sampai ke Kepulauan Cayman, mereka diberhentikan oleh helikopter kepolisian. Rupanya, polisi menerima laporan bahwa mereka dinyatakan hilang setelah sang pemilik kapal tidak bisa menghubungi mereka.
Mengetahui bahwa mereka tidak hilang, Colin dan rombongan akhirnya melanjutkan perjalanan menuju ke Kuba. Di Kuba mereka berharap bisa bersandar sambil mengisi ulang logistik.
Sayang, sesampainya di Kuba mereka ditolak mentah-mentah oleh pihak pelabuhan. Pihak pelabuhan langsung memberikan perintah kepada kapal Colin buat berlayar lagi.
"Ketika sampai di Kuba, sama sekali tidak ada peluang kami bisa bersandar. Mereka bilang, kami tidak peduli dengan berapa banyak makanan atau air minum yang kalian punya, kalian harus pergi. Kami diusir hanya dalam waktu setengah jam saja setelah melepas jangkar," ungkap Colin.
Kapal pun melanjutkan perjalanan ke Jamaika. Situasi tak kunjung membaik.
"Kami sampai di Jamaika dan mereka melempar kapal kami dengan makanan dan air minum donasi dari Palang Merah. Mereka bilang, kami harus keluar dari perairan Jamaika segera," imbuh Colin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan