Traveler jangan berharap untuk terbang bersama pesawat Boeing 737 Max dalam waktu dekat. Izin terbangnya bakal molor lagi.
Diberitakan CNN, sudah lebih dari 15 bulan setelah pesawat ber-wing tipe belah itu di-grounded. Boeing hampir mendapatkan persetujuan untuk menerbangkan penumpang pada Boeing 737 Max lagi. Tapi, keputusan itu ditunda dan Boeing 737 Max tak akan berpenumpang sampai akhir tahun ini.
Pesawat Boeing 737 Max di-grounded pada Maret 2019 setelah dua kecelakaan fatal yang menewaskan 346 orang. Boeing telah berupaya memperbaiki fitur keselamatan otomatis yang tidak berfungsi yang memaksa hidung pesawat turun dan menyebabkan kecelakaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tenggat waktu telah dilewatkan oleh Boeing untuk persetujuan pesawat Boeing 737 Max. Target terbarunya adalah pertengahan tahun ini dan sekarang sudah lewat, pun penerbangan uji coba telah dilakukan untuk izin penerbangan.
Setelah tenggat waktu telah lewat, baik FAA maupun Boeing masih bungkam akan waktu terbang kembalinya pesawat Boeing 737 Max. Belum ada keterangan pasti akan persetujuan untuk menerbangkan penumpang lagi.
Maskapai merespons dengan tak akan menerbangkan pesawat Boeing 737 Max hingga akhir tahun ini. Para ahli menyebut keputusan itu adalah hal yang relatif aman.
"Dibutuhkan beberapa bulan untuk pelatihan dan perbaikan," kata Richard Aboulafia, analis kedirgantaraan Grup Teal.
"Situasi COVID-19 akan membuat prosesnya sedikit pincang. Beberapa hari sebelum Thanksgiving adalah perkiraan saya pesawat Boeing 737 Max itu terbang," dia menambahkan.
Proses panjang persetujuan pesawat Boeing 737 Max
Pilot dari FAA memulai penerbangan uji coba dengan pesawat Boeing 737 Max minggu lalu dan sedang melanjutkan tes minggu ini. Setelah puas, maka otoritas penerbangan itu bisa memberikan izin yang relatif cepat.
Tapi itu baru tahap awal, bukan akhir. Karena Boeing juga perlu mendapatkan persetujuan dari regulator penerbangan lain di seluruh dunia.
Ini adalah langkah penting, karena sebagian besar dari 387 pesawat yang telah dikirim berada di maskapai luar negeri. Selanjutnya, Boeing harus memperbaiki tiap pesawat Boeing 737 Max serta lebih dari 400 pesawat yang sudah dibangun dan teronggok belum dikirim.
Boeing tak hanya membenahi fitur keamanan. Selama proses ini, masalah di sistem perkabelan pesawat Boeing 737 Max juga ditemukan dan perlu diperbaiki.
Pilot yang mengoperasikan juga perlu banyak berlatih dalam simulator. Karena, mereka harus tahu bagaimana merespons jika sistem pesawat Boeing 737 Max mengalami kegagalan keselamatan.
Penyelidikan telah menimbulkan pertanyaan apakah pilot memiliki pelatihan yang cukup ketika mereka pindah dari versi 737 ke Boeing 737 Max.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol