Hagia Sophia telah ditetapkan sebagai masjid 11 Juli lalu oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Masih terbuka untuk turis, mosaik-mosaik yang ada tidak dihilangkan.
Dikutip dari Reuters, Senin (20/7/2020) oleh detikcom, pernah difungsikan menjadi gereja, masjid lalu museum, Hagia Sophia memiliki mosaik tokoh-tokoh kristen di Istanbul kuno. Masih membolehkan wisatawan datang, mosaik-mosaik ini tidak dihilangkan dari masjid, namun akan ditutup dengan tirai ketika digunakan untuk ibadah salat, menurut pihak berwenang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun mendapat kecaman dari berbagai pihak di dunia, Presiden Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa Hagia Sophia terbuka untuk ibadah umat islam. Ibadah pertama akan mulai dilakukan pada Jumat depan.
Dalam sebuah wawancara dengan penyiar NTV, juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin menyatakan pada Minggu (19/7) mengatakan bahwa mosaik bunda Maria yang diposisikan ke arah kiblat, tempat muslim menghadap saat salat akan ditutup dengan tirai. Dia menambahkan bahwa mosaik lain tidak menimbulkan hambatan bagi ibadah salat, karena letaknya tidak berada di arah kiblat.
Saat Hagia Sophia terbuka bagi semua wisatawan baik muslim maupun non muslim, semua mosaik akan terbuka. Karena telah beralih fungsi menjadi masjid, maka tak ada biaya masuk yang akan dikeluarkan oleh pengunjung.
"Seperti semua masjid kita, pintunya akan terbuka untuk semua orang. Sebagai warisan dunia, Hagia Sophia dengan status barunya akan terus merangkul semua orang dengan cara yang lebih tulus," kata Erdogan.
Pada hari Minggu (19/7), Erdogan mengunjungi Hagia Sophia untuk memeriksa dan mempersiapkan bangunan yang sebentar lagi difungsikan untuk salat.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!