Wisatawan Asing Belum Jadi Prioritas Travel Corridor Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisatawan Asing Belum Jadi Prioritas Travel Corridor Indonesia

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Kamis, 23 Jul 2020 14:06 WIB
Orang-orang menyaksikan matahari terbit di sebuah pantai di Bali, Indonesia, Kamis (9/7/2020). Pulau resort di Bali dibuka kembali setelah tiga bulan terkunci akibat pandemi virus Corona pada Kamis ini. Pembukaan tahap pertama ini hanya untuk wisatawan dan penduduk lokal serta sebagian turis asing yang terdampar untuk melanjutkan kegiatan publik sebelum kembali dibuka untuk kedatangan orang asing pada September mendatang. (Foto AP / Firdia Lisnawati)
Foto: AP/Firdia Lisnawati
Jakarta -

Pemerintah Indonesia mulai membahas travel corridor melalui Kementerian Luar Negeri. Namun, belum untuk wisatawan asing.

Dilansir detikcom dari Antara, Kamis (23/7/2020), hal itu pun dikonfirmasi oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, Mahendra Siregar saat pengarahan media di Jakarta, Jumat pekan lalu (17/7).

"Berkaitan dengan fokus travel corridor Pemerintah Indonesia belum untuk wisatawan, tetapi yang diutamakan di awal adalah untuk kunjungan para officials (pejabat negara asing), diplomat, para pelaku essential business dan investor yang memerlukan kunjungan fisik untuk operasionalisasi investasi dan melakukan operasional bisnisnya," ujar Wamenlu Mahendra.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, pihak pemerintah pun masih membicarakan lebih dulu terkait aturan untuk wisatawan asing yang ingin masuk ke Indonesia dalam waktu dekat.

"Kami sedang melakukan finalisasi untuk hal-hal tadi. Mudah-mudahan kita bisa melihat implementasi essential business travel corridor dalam 1-2 minggu ke depan," katanya menerangkan.

ADVERTISEMENT

Terkait negara mana yang akan diajak melakukan kerja sama untuk masuk ke Indonesia, Mahendra belum dapat menyebutkan lebih rinci mengenai negara-negara yang masuk daftar prioritas. Namun, ia memastikan pembukaan jalur perjalanan itu dilakukan dengan mempraktikkan protokol kesehatan yang ketat.

Pemerintah Indonesia pada Juni, saat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-36 Perhimpunan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara (ASEAN) yang diadakan secara virtual, mengusulkan pembentukan jalur perjalanan travel corridor tingkat kawasan.

"Saya paham bahwa beberapa di antara kita, termasuk Indonesia, telah memulai pembicaraan secara bilateral, baik dengan sesama negara ASEAN maupun dengan negara di luar ASEAN mengenai travel corridor," kata Presiden Joko Widodo pada pertemuan puncak itu.

"Namun demikian, sudah saatnya ASEAN, sebagai satu komunitas, memikirkan pengaturan ASEAN Travel Corridor," lanjutnya.

ASEAN beranggotakan 10 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar,dan Vietnam.

ASEAN travel corridor, menurut Presiden Jokowi, merupakan upaya memperkuat konektivitas antar negara di Asia Tenggara. Tidak hanya itu, jalur perjalanan di tingkat kawasan juga diyakini membantu mempercepat pemulihan ekonomi serta menunjukkan posisi strategis ASEAN di peta geopolitik dunia.

"Pengaturan travel corridor tentunya harus dilakukan secara hati-hati, terukur dan bertahap dimulai dengan essential business travel dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat," ujar presiden bulan lalu.




(rdy/rdy)

Hide Ads