Pemerintah Indonesia mulai membahas travel corridor melalui Kementerian Luar Negeri. Namun, belum untuk wisatawan asing.
Dilansir detikcom dari Antara, Kamis (23/7/2020), hal itu pun dikonfirmasi oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, Mahendra Siregar saat pengarahan media di Jakarta, Jumat pekan lalu (17/7).
"Berkaitan dengan fokus travel corridor Pemerintah Indonesia belum untuk wisatawan, tetapi yang diutamakan di awal adalah untuk kunjungan para officials (pejabat negara asing), diplomat, para pelaku essential business dan investor yang memerlukan kunjungan fisik untuk operasionalisasi investasi dan melakukan operasional bisnisnya," ujar Wamenlu Mahendra.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, pihak pemerintah pun masih membicarakan lebih dulu terkait aturan untuk wisatawan asing yang ingin masuk ke Indonesia dalam waktu dekat.
"Kami sedang melakukan finalisasi untuk hal-hal tadi. Mudah-mudahan kita bisa melihat implementasi essential business travel corridor dalam 1-2 minggu ke depan," katanya menerangkan.
Terkait negara mana yang akan diajak melakukan kerja sama untuk masuk ke Indonesia, Mahendra belum dapat menyebutkan lebih rinci mengenai negara-negara yang masuk daftar prioritas. Namun, ia memastikan pembukaan jalur perjalanan itu dilakukan dengan mempraktikkan protokol kesehatan yang ketat.
Pemerintah Indonesia pada Juni, saat pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-36 Perhimpunan Bangsa-Bangsa di Asia Tenggara (ASEAN) yang diadakan secara virtual, mengusulkan pembentukan jalur perjalanan travel corridor tingkat kawasan.
"Saya paham bahwa beberapa di antara kita, termasuk Indonesia, telah memulai pembicaraan secara bilateral, baik dengan sesama negara ASEAN maupun dengan negara di luar ASEAN mengenai travel corridor," kata Presiden Joko Widodo pada pertemuan puncak itu.
"Namun demikian, sudah saatnya ASEAN, sebagai satu komunitas, memikirkan pengaturan ASEAN Travel Corridor," lanjutnya.
ASEAN beranggotakan 10 negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Brunei Darussalam, Kamboja, Laos, Myanmar,dan Vietnam.
ASEAN travel corridor, menurut Presiden Jokowi, merupakan upaya memperkuat konektivitas antar negara di Asia Tenggara. Tidak hanya itu, jalur perjalanan di tingkat kawasan juga diyakini membantu mempercepat pemulihan ekonomi serta menunjukkan posisi strategis ASEAN di peta geopolitik dunia.
"Pengaturan travel corridor tentunya harus dilakukan secara hati-hati, terukur dan bertahap dimulai dengan essential business travel dengan menjalankan protokol kesehatan secara ketat," ujar presiden bulan lalu.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!