Menjadi seorang None Jakarta bukanlah pekerjaan mudah. None Jakarta 2019 Melliza Xaviera membeberkan suka dukanya.
Mengemban tanggung jawab sebagai wajah pariwisata Jakarta membutuhkan kemampuan secara fisik, akal, sampai hati. Itulah yang diungkapkan None Jakarta 2019 Melliza Xaviera kepada detikcom. Baginya keseimbangan dalam brain, beauty, dan behavior itu perlu dalam menjalankan tugas dan peran dari seorang None Jakarta.
"3B memang harus ada di hati, fisik, dan akal. Kita perannya sebagai duta, jadi kalau dari fisiknya tidak mumpuni, tidak enak juga kalau dilihat. Kita bertemu banyak orang dan turis juga, jadi saat karantina kita diberikan pembekalan bagaimana make up, bagaimana merawat diri, bagaimana public speaking yang benar," kata Melliza.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, penting juga bagi None Jakarta untuk memiliki pengetahuan mengenai Jakarta. Ketika karantina, seluruh finalis Abang dan None dibekali ilmu mengenai kebudayaan, pariwisata, etika dan busana, public speaking, public marketing, psikologi, dan pemerintahan.
"Kita ini nggak cuma tahu tentang teorinya tapi juga praktiknya gimana. Misalnya kita tahu tentang Jakarta ada berapa kecamatan dan luasnya berapa tetapi kita tidak tahu bagaimana menyampaikannya. Kalau begitu, orang pun tidak akan tertarik pada Kota Jakarta," ujarnya.
![]() |
Lalu untuk sikap, None Jakarta juga dituntut untuk dapat menempatkan diri. Sebab, seorang None ini akan sering berhadapan dengan pejabat baik Gubernur DKI Jakarta sampai Presiden RI, turis, sampai masyarakat pada umumnya.
"None pendekatannya lebih ke hati, ketulusan, lebih manis gitu," katanya.
None juga harus ramah dengan masyarakat serta menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta.
"Misalnya saat saya ke Setu Babakan, ada masyarakat yang bilang ke saya, 'Non tolong, danaunya kurang bersih, minta tolong diajukan ke kepala dinas'. Itu bisa (saya sampaikan). Ibaratnya kita jadi wajahnya pariwisata Jakarta juga dan selain itu kita mempunyai akses lebih ke pemerintah," Melliza menjelaskan.
Namun dari semua hal itu, Melliza menuturkan hal terpenting yang harus dimiliki None Jakarta adalah kepedulian pada provinsi ini sendiri.
"Untuk menjadi None tidak harus yang punya KTP Jakarta tapi orang yang punya rasa cinta pada Jakarta, orang yang memiliki proyek tertentu untuk Jakarta, orang yang memiliki pandangan lain, dan orang yang memiliki rasa untuk membuat Jakarta ini lebih maju dan lebih baik lagi dari sebelumnya," ujar Melliza yang juga terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.
Baca juga: Cerita None Jakarta Menembus Hollywood |
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan