None Jakarta yang Harus Indah di Fisik, Akal, dan Hati

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

None Jakarta yang Harus Indah di Fisik, Akal, dan Hati

Putu Intan - detikTravel
Sabtu, 01 Agu 2020 20:17 WIB
None Jakarta 2019 Melliza Xaviera
None Jakarta 2019 Melliza Xaviera. (Foto: Rengga Sancaya)
Jakarta -

Menjadi seorang None Jakarta bukanlah pekerjaan mudah. None Jakarta 2019 Melliza Xaviera membeberkan suka dukanya.

Mengemban tanggung jawab sebagai wajah pariwisata Jakarta membutuhkan kemampuan secara fisik, akal, sampai hati. Itulah yang diungkapkan None Jakarta 2019 Melliza Xaviera kepada detikcom. Baginya keseimbangan dalam brain, beauty, dan behavior itu perlu dalam menjalankan tugas dan peran dari seorang None Jakarta.

"3B memang harus ada di hati, fisik, dan akal. Kita perannya sebagai duta, jadi kalau dari fisiknya tidak mumpuni, tidak enak juga kalau dilihat. Kita bertemu banyak orang dan turis juga, jadi saat karantina kita diberikan pembekalan bagaimana make up, bagaimana merawat diri, bagaimana public speaking yang benar," kata Melliza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, penting juga bagi None Jakarta untuk memiliki pengetahuan mengenai Jakarta. Ketika karantina, seluruh finalis Abang dan None dibekali ilmu mengenai kebudayaan, pariwisata, etika dan busana, public speaking, public marketing, psikologi, dan pemerintahan.

"Kita ini nggak cuma tahu tentang teorinya tapi juga praktiknya gimana. Misalnya kita tahu tentang Jakarta ada berapa kecamatan dan luasnya berapa tetapi kita tidak tahu bagaimana menyampaikannya. Kalau begitu, orang pun tidak akan tertarik pada Kota Jakarta," ujarnya.

ADVERTISEMENT
None Jakarta 2019 Melliza XavieraNone Jakarta 2019 Melliza Xaviera. (Foto: Rengga Sancaya)

Lalu untuk sikap, None Jakarta juga dituntut untuk dapat menempatkan diri. Sebab, seorang None ini akan sering berhadapan dengan pejabat baik Gubernur DKI Jakarta sampai Presiden RI, turis, sampai masyarakat pada umumnya.

"None pendekatannya lebih ke hati, ketulusan, lebih manis gitu," katanya.

None juga harus ramah dengan masyarakat serta menjadi jembatan komunikasi antara masyarakat dengan Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta.

"Misalnya saat saya ke Setu Babakan, ada masyarakat yang bilang ke saya, 'Non tolong, danaunya kurang bersih, minta tolong diajukan ke kepala dinas'. Itu bisa (saya sampaikan). Ibaratnya kita jadi wajahnya pariwisata Jakarta juga dan selain itu kita mempunyai akses lebih ke pemerintah," Melliza menjelaskan.

Namun dari semua hal itu, Melliza menuturkan hal terpenting yang harus dimiliki None Jakarta adalah kepedulian pada provinsi ini sendiri.

"Untuk menjadi None tidak harus yang punya KTP Jakarta tapi orang yang punya rasa cinta pada Jakarta, orang yang memiliki proyek tertentu untuk Jakarta, orang yang memiliki pandangan lain, dan orang yang memiliki rasa untuk membuat Jakarta ini lebih maju dan lebih baik lagi dari sebelumnya," ujar Melliza yang juga terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.




(pin/fem)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Dua Dunia 'None' Melliza Xaviera
Dua Dunia 'None' Melliza Xaviera
9 Konten
None Jakarta 2019 Melliza Xaviera mengemban tugas cukup berat saat pandemi virus Corona. Dia harus pandai-pandai menjalankan tugas sebagai duta wisata ibu kota. Di sisi lain, status mahasiswa kedokteran Universitas Indonesia juga menyita waktunya.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads