Dinas Pariwisata DI Yogyakarta menyebut jumlah kunjungan wisatawan mengalami peningkatan setiap pekannya. Bahkan jumlah wisatawan mencapai hampir 40 ribu orang.
Kepala Dispar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Singgih Rahardjo mengatakan, peningkatan kunjungan wisatawan terjadi dari awal Juli hingga minggu kemarin. Di mana setiap minggunya jumlah wisatawan yang datang mengalami peningkatan.
"Paling tinggi itu kemarin hampir 40 ribu yang terdata di visiting Yogya yang mengunjungi sekitar 41 destinasi wisata. Itu weekend kemarin dalam satu hari, tepatnya hari Minggu (16/8/2020)," katanya saat ditemui wartawan di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, Selasa (18/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara rinci, Singgih menjelaskan, dari awal Juli tepatnya tanggal 10 tercatat sekitar 8 hingga 13 ribu wisatawan yang datang ke Yogyakarta. Sedangkan minggu depannya, Dispar mencatat ada 11 ribu, kemudian 22 ribu orang yang datang saat akhir pekan atau weekend.
"Saya sebut weekend karena kalau weekday kurang signifikan, karena (jumlah kunjungan wisata) di bawah 5 ribu. Kemudian minggu berikutnya 18 ribu sama 27 ribu, weekend berikutnya awal Agustus 14 ribu sama 29 ribu. Terus terakhir kemarin 17 ribu sama 39 ribu," ucapnya.
Jumlah tersebut berasal dari data yang masuk ke sistem visiting Yogyakarta. Saat ini pihaknya telah menerapkan uji coba operasional terbatas untuk 51 destinasi wisata. Di mana wisatawan yang data paling tinggi dari DIY lalu Jateng, Jatim, Jabar dan DKI Jakarta.
"Tentu ini menjadi perhatian tersendiri bagi kita, selain itu adalah antara ekonomi dan kesehatan harus jalan sama-sama tapi yang harus kita pahami sudah mulai pergerakan dari non DIY ke Yogyakarta," katanya.
"Karena kalau kita lihat grafiknya itu sudah mencapai 53 persen non DIY, ini yang kemudian membuat kita harus tetap waspada," lanjutnya.
Mengingat saat long weekend kemarin jumlah pengunjung di kawasan Malioboro membludak hingga membuat petugas kewalahan. Karena itu dia meminta wisatawan yang datang agar menerapkan protokol kesehatan.
"Kalau kemudian kemarin Malioboro ramai karena long weekend, kemudian harus dilakukan antisipasi yang pertama kan dari pengelola dan kedua adalah wisatawan. Karena kalau mengandalkan pengelola kan terbatas sekali," ucapnya. "Karena itu yang perlu dibangun adalah kesadaran wisatawan juga, bagaimana dia ada di zona yang mewajibkan protokol kesehatan," imbuh Singgih.
(elk/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol