DPR Sentil Batik Air soal Physical Distancing, Menhub: Khilaf, Akan Ditegur

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

DPR Sentil Batik Air soal Physical Distancing, Menhub: Khilaf, Akan Ditegur

Tim detikcom - detikTravel
Senin, 31 Agu 2020 18:24 WIB
Pesawat Batik Air yang hampir terisi penuh penumpangnya
Pesawat Batik Air yang hampir terisi penuh Foto: Istimewa/Agung
Jakarta -

Anggota Lion Air, maskapai Batik Air disebut Anggota Komisi V Athari Gauthi Ardi tidak menerapkan protokol kesehatan COVID-19. Dia pun mengadukan hal ini kepada Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam rapat kerja.

Menurutnya, pemerintah sudah membuat protokol kesehatan dengan baik, sayangnya justru masih ada maskapai yang bandel tak menerapkan protokol kesehatan.

"Pak Menteri, ada yang saya sayangkan. Saya dapat laporan banyak dari rekan-rekan sesama anggota, di salah satu penerbangan ada yang tidak menerapkan protokol COVID-19. Protokol yang dibuat bagus, tapi pelaksanaan yang di bawah perlu diperhatikan," ungkap Athari dalam rapat kerja di ruang rapat komisi V DPR, Jakarta, Senin (31/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, Athari blak-blakan soal maskapai yang enggan melakukan protokol kesehatan. Maskapai itu adalah Batik Air, member dari Lion Air Group. Dia menjelaskan maskapai ini kapasitas angkutnya tidak lagi sesuai batas maksimal yang ditentukan 70%. Athari meminta Budi Karya untuk menindak tegas maskapai tersebut.

"Anggota kami naik pesawat Batik Air dari Jakarta ke Makassar. Yang harusnya kapasitasnya 70%, tapi ini kapasitasnya 100%. Nggak ada diterapkan physical distancing sama sekali," kata Athari.

ADVERTISEMENT

"Kami tahu pemulihan ekonomi penting, tapi jangan sampai rakyat kami yang menerima akibatnya," ujarnya.

Menanggapi aduan ini, Budi Karya mengatakan akan memberikan teguran ke Batik Air. Menurutnya, di tengah situasi Corona banyak pihak sering khilaf. "Batik akan kita tegur, kadang-kadang di tengah COVID-19 orang khilaf. Cuma ini, khilafnya terus-terusan, sekali lagi kita akan tegur," kata Budi Karya.

Lion Air sendiri pernah menyebutkan beberapa alasan kalau ada penyesuaian kapasitas penumpang. Corporate Communications Strategic Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, mengatakan dalam penerbangan tertentu, tingkat keterisian penumpang kemungkinan sesuai dengan kapasitas pesawat yang dioperasikan.

Hal ini setidaknya ada 6 alasan. Pertama, upaya manajemen mengakomodir kebutuhan perjalanan udara para penumpang. Kedua, pembelian tiket secara tiba-tiba oleh penumpang karena kepentingan mendesak. Ketiga, pembukuan pada periode pemesanan sebelumnya.

Keempat, perubahan jadwal penerbangan oleh penumpang karena kebutuhan mendesak. Kelima, perjalanan grup dari keluarga atau rombongan yang menginginkan penerbangan yang sama atau duduk berbaris.

Keenam, pengalihan penerbangan (transfer flight) dari penerbangan lain yang disebabkan karena pembatasan atau alasan operasional lainnya.




(ddn/ddn)

Hide Ads