Arab Saudi akan mulai membuka umroh untuk masyarakat internasional pada 1 November 2020 mendatang setelah selama 8 bulan berhenti. Meski belum jelas berapa kuota untuk jemaah Indonesia, jemaah diyakini bisa berangkat.
Menurut Ketua Umum Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Firman M Nur dalam pertemuan virtual denganTransmedia, Kamis (22/10/2020) pihaknya optimistis jemaah RI bisa berangkat umroh.
"Sampai saat ini belum ada kepastian apa pun, namun Indonesia bukan negara yang diblacklist untuk keberangkatan ke Arab Saudi, warga Indonesia yang bukan visa umroh sudah bisa bolak-balik. Jadi kami yakin 1 November, Indonesia bisa jadi salah satu satu negara yang bisa umroh. Kita masih menunggu karena kebijakan ini masih diskusi, belum ada keputusan finalnya, tapi gambaran positifnya kuat sekali kami meminta pemerintah hadir untuk dapat memperjuangkan kuota yang pantas untuk Indonesia," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan jika jemaah umroh Indonesia diperbolehkan berangkat ada perbedaan cara jemaah umroh saat pandemi virus Corona dibandingkan sebelum ada pandemi Corona. Jadi jemaah harus mengikuti aturan tidak bisa seenaknya kapan pergi atau memaksakan pergi.
"Umroh di masa pandemi berbeda dengan umroh biasanya. Karena banyak pengetatan baik itu kebijakan dari pemerintah Arab Saudi maupun Indonesia, kedua Arab Saudi akan memperketat untuk memastikan jemaah tidak tertular COVID-19," ujarnya.
"Jadi yang mau berangkat punya tanggung jawab moral, kalau kurang fit, tidak memaksakan diri untuk perjalanan ini," ujarnya.
Jika sebelum pandemi, jemaah bebas untuk melakukan umroh, sekarang jemaah harus melalui persyaratan yang ketat. Mereka harus menggunakan aplikasi I'Tamarna dari pemerintah Arab Saudi untuk melakukan umroh.
"Jadi dengan aplikasi itu ada penjadwalan, sesuai jadwalnya. Jangan sampai ada jemaah yang sudah pakai baju ihram, lalai dengan jadwalnya sehingga tidak bisa umroh," ujarnya.
Sebagai asosiasi penyelenggara umroh, pihaknya berjanji akan memberikan edukasi kepada jemaah umroh terkait aturan baru umroh yang lebih ketat ini. "Dari sisi penyelenggara, 454 anggota Amphuri akan memberikan edukasi kepada calon jemaah. "Untuk memenuhi tata kelola, pelaksanaan, agar tidak menyalahi ketentuan yang berlaku," ujarnya.
Tahun lalu atau 1439 Hijriah, total ada 1.005.806 jemaah haji dan umroh dari Indonesia. Angka itu lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang mencapai 867.561 jemaah.
(ddn/sym)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan