Produk Prancis ramai mendapat seruan boikot karena sikap sekularisme yang ditunjukkan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Akhir pekan ini publik dibuat geram dengan Emmanuel yang membiarkan publikasi terkait karikatur Nabi Muhammad SAW. Sikap itu menyinggung banyak umat Muslim hingga negara Timur Tengah memprotes aksi sang presiden.
Salah satunya ditunjukkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Ia menyerukan untuk memboikot produk Prancis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan pernah menghargai barang-barang berlabel Perancis, jangan membelinya," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi di Ankara.
Di Indonesia sendiri, terdapat banyak produk Prancis yang beredar di pasaran. Dikutip dari laman CNBC Indonesia, produk itu antara lain:
-Senjata dan peluru 282,029 Kg, senilai USD 71,9 juta
-Pulp and waste paper 111,8 juta kg, senilai USD 45,9 juta
-Mesin dan motor termasuk suku cadang 699.281 kg senilai USD 436 juta
-Produk kesehatan dan farmasi sebanyak 681.044 kg, nilainya USD 33,9 juta
-Kedelai 120.743 kg nilainya USD 73.370
-Mentega 286.790 kg nilainya USD 238 juta.
Sementara itu Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang Januari-Juli 2020 mengatakan bahwa Indonesia mengimpor produk Prancis senilai USD 682 juta. Angka ini terbilang turun dibandingkan dengan tahun lalu.
Selain perkara seruan boikot produk Prancis, berikut ini daftar berita detikTravel terpopuler dalam sepekan:
(pin/pin)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum