Jamaah asal Indonesia sudah diperbolehkan kembali melaksanakan ibadah umroh ke Tanah Suci. Beberapa di antara dari mereka curhat soal makanan yang kurang.
Sebanyak 317 orang jamaah asal Indonesia sudah tiba di Mekkah, Arab Saudi. Mereka tengah menjalani karantina selama 3 hari sebelum memulai ibadah umroh perdana di masa pandemi.
Selama perjalanan di pesawat, maupun selama menjalani karantina, beberapa jamaah umroh curhat soal makanan yang dirasa kurang. Ada yang cuma diberi makan sandwich plus kerupuk selama di pesawat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di pesawat, makanan keduanya cuma Sandwich sama kerupuk. Baru kali ini ada sandwich dan kerupuk, sekelas maskapai Saudi," ujar Zaldy, salah seorang jamaah lewat aplikasi Zoom Meeting yang diselenggarakan Amphuri (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia), Selasa (3/11/2020).
Sementara itu, jamaah lain yang bernama Rican mengeluhkan makanan yang diterima selama menjalani karantina di hotel yang sering datang terlambat. Selama karantina 3 hari, para jamaah memang dilarang untuk meninggalkan kamar hotel.
Semua makanan, baik sarapan pagi, makan siang hingga makan malam akan diantar ke kamar hotel. Nah, kedatangan makanan ini kerap datang tidak tepat waktu.
"Kayak pagi ini, sarapan datang jam delapan. Makan siang jam setengah 2. Makanya kita bawa makanan kering dan basah. Kita juga bawa rice cooker sama beras sendiri," jelas Rican.
Para jamaah umroh itu dikarantina di hotel bintang 5, yaitu Conrad Hotel dan Hilton Suites. Untuk pengiriman makanan juga, pihak pemerintah Arab Saudi tidak mengizinkan jamaah yang sedang dikarantina menerima kiriman dari pihak luar.
Selanjutnya: Makanan berhenti di lobi
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan