Jamaah Indonesia sudah diizinkan untuk menunaikan ibadah umroh oleh pemerintah Arab Saudi. Lantas, berapa biaya yang dibutuhkan untuk umroh di masa pandemi?
Pemerintah Arab Saudi membuka lagi pintu mereka untuk jamaah asal Indonesia yang ingin menunaikan ibadah umroh di masa pandemi. Nah, karena dilaksanakan di masa pandemi, otomatis akan ada penyesuaian biaya-biaya. Berapa nominalnya?
Zaky Anshary Lc, Kabid Umrah AMPHURI (Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia) pun menjelaskan, bahwa besaran biaya umroh di masa pandemi ini masih dalam pembahasan antara pihak asosiasi dengan Kementerian Agama (Kemenag).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun Zaky memberikan gambaran, untuk paket Umroh yang sedang dia nikmati sekarang, harganya berada di sekitar Rp 35 juta. Dengan catatan, harga tersebut untuk hotel bintang 5 dengan pelayanan standar.
"Untuk harga referensi, dengan program seperti kita sekarang itu di kisaran Rp 35 juta, hotel bintang 5 standar. Tapi ini masih dibahas bersama dengan Kemenag. Kemenag nanti yang akan umumkan berapa harga nasional umroh pandemi," ungkap Zaky lewat aplikasi Zoom, Selasa (3/11/2020).
Zaky juga menjelaskan ada komponen-komponen baru yang harus dimasukkan dalam harga umroh pandemi. Salah satunya adalah soal biaya tes PCR yang ditanggung masing-masing individu jamaah.
"Ada beberapa komponen biaya yang perlu penyesuaian. Pertama, biaya tes PCR minimal 2x di Indonesia dan saat akan balik ke Indonesia. Sekali tes Rp 1,2 juta, dikali dua Rp 2,4 juta," urai Zaky.
Selanjutnya adalah biaya connecting jamaah dari daerah menuju ke Jakarta. Di masa pandemi, keberangkatan hanya bisa dari Jakarta, tidak bisa dari kota lain.
Untuk itu proses pemindahan jamaah dari daerah masing-masing menuju ke Jakarta juga perlu dipikirkan. Dimana mereka akan menginap? Dimana mereka akan menjalani tes PCR? Apakah biaya connecting itu akan include atau exclude di dalam paket? Itu juga harus dijelaskan ke jamaah.
Belum komponen biaya hotel, visa, dan juga asuransi. Terakhir, adalah soal harga tiket pesawat. Saat ini, Arab Saudi hanya mengizinkan maskapai Saudi Airlines untuk mengangkut jamaah asal Indonesia ke Tanah Suci, tidak bisa menggunakan maskapai lain.
Sementara itu, harga baru dari maskapai Saudi untuk high season bulan Desember sudah keluar. Nah dengan memperhatikan komponen itu, kita bisa menghitung sendiri berapa kira-kira besaran harga untuk umroh di masa pandemi.
"Insya Allah dengan begini kita bisa hitung sendiri berapa biaya yang dibutuhkan. Dalam KMA, ada ketentuan pihak travel boleh menyesuaikan biaya. Tapi kalau kita jual di bawah itu, misal Rp 25 juta. Kita harus laporan terus ke Kemenag, bagaimana bisa, komponennya apa saja," pungkas Zaky.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum