UNESCO menetapkan Bunaken Tangkoko Minahasa, Karimunjawa Jepara Muria, dan Merapi Merbabu Menoreh sebagai UNESCO Biosphere Reserves atau Cagar Biosfir UNESCO. Sebagai cagar biosfir, keseluruhan unsur alamnya dilindungi dan dilestarikan demi kepentingan penelitian dan pendidikan.
Hal itu diputuskan dalam sidang ke-32 The International Co-ordinating Council of UNESCO's Man and the Biosphere Programme (MAB-ICC) tahun 2020. Sidang itu juga menetapkan 25 cagar biosfer baru lainnya dari berbagai belahan dunia dengan 3 dari Indonesia.
Secara keseluruhan telah terdapat 714 cagar biosfer UNESCO yang tersebar di 129 negara. Yuk simak keanekaragaman hayati di 3 biosfir yang diakui UNESCO itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Cagar Bunaken Tangkoko Minahasa
![]() |
Cagar Biosfer Bunaken Tangkoko Minahasa di Sulawesi Utara terletak di jantung Segitiga Terumbu Karang Kawasan Indo-Pasifik di Indonesia. Cagar biosfer mencakup total 746.405,92 hektar habitat darat dan laut.
Tak salah kalau UNESCO memilih kawasan ini sebagai cagar biosfir terbaru. Kawasan tersebut meliputi mozaik sistem ekologi yang meliputi kawasan pesisir dengan terumbu karang dan lamun, hutan bakau dan pesisir, pulau-pulau, dan ekosistem darat.
Cagar biosfer ini merupakan rumah bagi lebih dari 130 spesies mamalia termasuk tarsius Dian. Wilayah ini memperoleh keuntungan dari produksi kakao, kopi, perikanan, dan ekowisata. Cagar ini merupakan ekosistem vulkanik yang memiliki keanekaragaman hayati bawah laut yang sangat kaya.
![]() |
Selanjutnya Cagar Karimunjawa-Jepara-Muria
Simak Video "Video Viral Siswa SD Dibanting Pelatih Futsal di Surabaya, Ortu Lapor Polisi"
[Gambas:Video 20detik]
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!