Depo Lokomotif Jatinegara Dibongkar, Diprotes Penggila Kereta Api

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Depo Lokomotif Jatinegara Dibongkar, Diprotes Penggila Kereta Api

CNNIndonesia - detikTravel
Rabu, 11 Nov 2020 10:49 WIB
Razia parkir liar atau kendaraan umum yang ngetem sembarangan tidak menimbulkan efek jera. Buktinya, kendaraan umum di depan Stasiun Jatinegara tak kapok dan tetap mangkal.
Ilustrasi Stasiun Jatinegara, depo lokomotif Jatinegara ada di belakang stasiun tersebut Foto: Ibnu Hariyanto/detikcom
Jakarta -

Pembongkaran Depo Lokomotif Jatinegara lagi ramai di media sosial. Banyak dari warganet, juga komunitas pemerhati yang kecewa atas pembongkaran depo tersebut karena menilai depo tersebut merupakan cagar budaya yang tidak boleh dibongkar.

Salah satu penggemar kereta yang mengaku kecewa adalah sutradara Fajar Nugros lewat akun twitter terverifikasinya, @fajarnugros.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT



Pria yang juga dikenal sebagai penggila kereta api itu bahkan mencolek akun twitter Menteri BUMN Erick Thohir untuk menunjukkan foto papan penanda atau plang yang menegaskan Depo Lokomotif Jatinegara sebagai bangunan cagar budaya.

Pada plang yang difoto tersebut tertulis, 'Dipo Lokomotif Jatinegara adalah bangunan cagar budaya milik PT Kereta Api (Persero) yang dilindungi UU RI Nomor 5 tahun 1992 Tentang Cagar Budaya. Dilarang Membongkar, Merusak, Mengganti Keaslian Bangunan Ini'.

Komunitas pelestari juga menyayangkan proyek pengembangan Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur, yang turut membongkar Depo Lokomotif. Pasalnya Depo Lokomotif itu sejatinya adalah cagar budaya.

"Sebenarnya ya kalau saya pribadi dan teman-teman komunitas ya kita menyayangkan," kata Adhitya Hatmawan dari Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) seperti dikutip dari CNNIndonesia.com

Kendati demikian, Adhitya menuturkan pihaknya juga tak bisa menolak langkah tersebut. Sebab, pembongkaran itu bertujuan untuk kepentingan umum yakni pengembangan Stasiun Jatinegara.

"Kita tidak bisa akhirnya mempertahankan juga bangunan itu demi perkembangan zaman, jadi kena juga dengan proyek double-double track itu," ujarnya.

Lebih lanjut, Adhitya berharap agar otoritas terkait, baik PT KAI ataupun Ditjen Perkeretaapian Kemenhub bisa membuat sesuatu untuk mengabadikan depo bersejarah yang turut dibongkar tersebut.

Tanda pengingat itu, menurut Adhitya bisa ditempatkan di sebuah sudut di Stasiun Jatinegara ataupun di Depo lokomotif Cipinang. Untuk diketahui, operasional di depo lokomotif Jatinegara saat ini dipindahkan ke Depo Lokomotif Cipinang.

"Mungkin bisa ada tempat di Stasiun Jatinegara yang baru ataupun di depo Cipinang, tempat atau sudut galeri sejarah atau apa untuk mengingatkan, untuk merekam jejak visualisasi," kata dia.

Selanjutnya: Apa Tanggapan KAI?

Sekretaris PT Kereta Api Indonesia (KAI) Dadan Rudiansyah menjelaskan ihwal aktivitas proyek pengembangan Stasiun Jatinegara, Jakarta Timur yang turut membongkar Depo Lokomotif yang disebut-sebut sebagai cagar budaya.

Dadan mengklaim pembangunan tersebut tidak merusak cagar budaya, karena hanya merobohkan bangunan depo lokomotif. Dia pun menegaskan yang dimaksudkan sebagai cagar budaya di sana adalah adalah gedung Stasiun Jatinegara.

"Cagar budayanya itu bangunan gedung Stasiun Jatinegara sesuai Kementerian Kebudayaan sesuai SK tahun 1999, bukan depo lokomotifnya," ucap Dadan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (10/11).

Stasiun Jatinegara mengalami pembenahan. Stasiun itu akan direvitalisasi agar dapat menampung penumpang lebih banyak.Stasiun Jatinegara mengalami pembenahan. Stasiun itu akan direvitalisasi agar dapat menampung penumpang lebih banyak. Foto: dok. PT KAI Daop 1 Jakarta

Mengenai pembangunan yang sedang dilaksanakan, Dadan menjelaskan pihaknya sedang membuat jalur rel dwi ganda (double-double track) jalur kereta api untuk jalur Manggarai-Pasar Senen.

Dadan menjelaskan, rencana pembangunan 4 jalur kereta api ini digagas pada 2002. Kemudian, pengerjaan fisik dimulai pada 2012, dan berlanjut kembali pada 2020 ini.

Menurut Dadan, perencanaan pembangunan double-double track telah matang dan siap dilakukan. Dalam pelaksanaan proyek, kata dia, untuk membangun double-double track tersebut memerlukan sebagian lahan Depo Lokomotif Jatinegara.

"Sebagian depo Jatinegara ini kena ke jalur pembangunan rel untuk kereta yang menuju ke Pasar Senen," ucapnya.

Ia juga menegaskan, pembangunan ini merupakan kepentingan bersama untuk meningkatkan mobilitas masyarakat. Sehingga pengguna kereta atau commuter line bisa memiliki lintasan sendiri dan tidak perlu menunggu persimpangan kereta antar kota.

"Jadi tidak ada kereta tunggu karena relnya digunakan oleh kereta lain, semua memiliki lintasan masing-masing, nah ini jangan sampai orang salah paham, ini semua demi kepentingan bersama," tutur Dadan.

"Pembangunan itu proyek adalah proyek double-double track. Ini adalah bukan Proyek KAI tapi proyek Pemerintah yaitu Direktorat Jenderal Perkeretaapian," tegasnya lagi.




(ddn/ddn)

Travel Highlights
Kumpulan artikel pilihan oleh redaksi detikTravel
Kisah Stasiun Kereta Tua
Kisah Stasiun Kereta Tua
22 Konten
Stasiun kereta yang ada di Indonesia umurnya sudah cukup lama, dari zaman kolonial. Sebagian besar masih memiliki tipe bangunan khas zaman kolonial, meski yang lain sudah mendapatkan modernisasi.
Artikel Selanjutnya
Hide Ads