Sambut Akhir Tahun, Pengelola Prambanan Akan Tambah Kuota Wisatawan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Sambut Akhir Tahun, Pengelola Prambanan Akan Tambah Kuota Wisatawan

Antara - detikTravel
Kamis, 12 Nov 2020 21:15 WIB
Candi Prambanan
Candi Prambanan (Lena Ellitan/d'traveler)
Sleman -

Jelang momen liburan Natal dan Tahun Baru, pihak pengelola Candi Prambanan telah bersiap. Wacananya akan ada penambahan kuota wisatawan.

Dilansir detikTravel dari Antara, Kamis (12/11/2020), PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko berupaya menambah kuota jumlah wisatawan ke destinasi Candi Prambanan hingga 7.000 orang per hari di tahap keempat atau saat liburan Natal dan Tahun Baru 2021.

"Hingga saat ini kami telah uji coba AKB tahap ke tiga dengan kuota wisatawan 5.000 orang per hari," Direktur Utama PT TWC Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko Edy Setijono di Sleman, DIY, Selasa lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, pada tahap uji coba operasional sesuai adaptasi kebiasaan baru wisatawan sebanyak 1.500 per hari. Sejauh ini semuanya berjalan baik sesuai protokol COVID-19.

"Kemudian pada tahap dua kuota kami naikkan menjadi 2.500 wisatawan per hari, dan tahap tiga kuota naik lagi menjadi 5.000 wisatawan per hari. Dari hasil evaluasi tahap satu hingga tiga, semua dapat berjalan dengan baik, sehingga nanti uji coba tahap empat kuota kami naikan menjadi 7.000 wisatawan per hari," lanjutnya.

ADVERTISEMENT

Ditambahkan oleh Eddy, jumlah kuota wisatawan sebanyak 7.000 per hari sama dengan 60 persen dari jumlah rata-rata pengunjung di Candi Prambanan saat sebelum pandemi COVID-19 di tahun 2019.

"Setiap tahap uji coba Satgas Covid-19 DIY selalu memantau AKB pariwisata, dan selama ini kami mendapat penilaian yang baik, sehingga kami mendapat rekomendasi untuk bisa menaikkan kuota pengunjung," katanya.

Hingga saat ini pihaknya masih melakukan kordinasi dan konsultasi dengan Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 di DI Yogyakarta untuk uji coba operasional tahap ke empat.

Selanjutnya: Protokol Kesehatan yang Utama

"Jadi memang ini harus kami lakukan bertahap, karena yang paling utama adalah kami ingin memastikan bahwa protokol yang kami jalankan itu betul-betul bisa kita implementasikan. Jadi kami ingin menghadirkan destinasi yang aman, yang sehat, yang kita juga tetap tidak mengurangi kenyamanan dari para wisatawan," jelasnya.

Ia mengatakan, yang harus disadari bersama adalah bahwa semua fokus di protokol kesehatan, terutama melatih SDM untuk bisa mengimplementasikan standar operasional prosedur (SOP) pariwisata di era adaptasi kebiasaan baru.

"Karena beda handling 1.500 dan 2.500 dan 7.000 nantinya. Ini kondisinya berbeda. Nah inilah yang kami selalu evaluasi," tutupnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Tampang 'Mas-mas Pelayaran' yang Bentak Driver di Godean"
[Gambas:Video 20detik]
(rdy/ddn)

Hide Ads