Ketika dibuka, betapa kagetnya Syepvin karena tubuh kakek itu sudah dipenuhi kotoran manusia. Rupanya, kakek ini tidak paham cara menggunakan toilet itu.
"Saya spontan, tanpa pikir panjang langsung mengambil koper saya, lalu saya keluarkan celana dan sandal untuk menggantikan pakaian kakek yang sudah kotor," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syepvin segera membersihkan semua kotoran yang berceceran di dalam toilet itu. Tapi pekerjaan ia rupanya tak berhenti sampai di situ.
"Saat saya bersih-bersih, kakek itu jalan ke bangkunya sendiri. Dan itu, maaf, kotorannya berceceran di sepanjang kabin," katanya.
"Di situ saya sabar, inilah pekerjaan saya dan ini tantangan saya. Tapi karena saya ikhlas, dan saya berpikir yang saya tolong ini seperti kakek saya sendiri. Lalu ada bapak yang memegang pundak saya dan berkata 'mulia kerjamu nak'. Saya merasakan merinding, oh ini pekerjaan mulia," ucapnya.
![]() |
Kemudian ketika Syepvin akan mengganti sandal kakek tadi yang sudah kotor, ia juga mendapatkan doa dari penumpang lainnya.
"Ada ibu yang memegang pundak saya dan berkata 'berkah kamu Nak'. Saat itu saya berpikir, penumpang ini membutuhkan saya dan inilah tugas saya."
"Selama bekerja, saya tidak memandang siapa dia, dia dari kalangan mana, karena kami dilatih dan menanamkan mindset bahwa penumpang adalah keluarga kami. Jadi apapun yang terjadi di pesawat, kami harus sigap menyelesaikan masalah," kata dia.
Kesiapsiagaan pramugara dan pramugari Citilink juga dituntut pada saat pandemi Corona seperti saat ini. Mereka harus menjalani rapid tes setiap 14 hari, memakai masker, dan mengenakan sarung tangan ketika bertugas. Selain itu tak lupa mereka selalu mengingatkan setiap penumpang untuk menaati protokol kesehatan selama dalam penerbangan.
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol