Selama Pandemi, Tak Ada Turis Asing yang Berkunjung ke Taman Eden 100

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Selama Pandemi, Tak Ada Turis Asing yang Berkunjung ke Taman Eden 100

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Kamis, 19 Nov 2020 17:40 WIB
Taman Wisata Eden 100
Foto: Taman Wisata Eden 100 (Elmy Tasya Khairally/detikTravel)
Toba Samosir -

Selama pandemi, kedatangan wisatawan asing ke Danau Toba meleset jauh dari target. Bahkan tak ada turis asing yang berkunjung ke Taman Eden 100.

Taman Eden 100 menjadi salah satu objek wisata alam yang komplet di kawasan Danau Toba. Dibangun mulai tahun 1999, Taman Eden memliki berbagai fasilitas untuk wisatawan, mulai dari air terjun, hingga lokasi penginapan.

"Ada wisata alam, dominan ada air terjun, ada rumah tarzan, ada lintas alam, ada mendaki bukit, gua kelelawar, air terjun yang jantung rimba, ada juga penelitian berbagai jenis tanaman, lokasi camping homestay," kata pendiri Taman Eden 100, Marandus Sirait di Objek Wisata Taman Eden 100, perbukitan Sionggeng Utara, Kabupaten Toba Samosir, Sumatra Utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelum pandemi, sudah banyak wisatawan yang datang ke Taman Eden 100, bahkan turis yang berasal dari mancanegara. Mulai dari Singapura hingga Eropa sudah menjajakan kaki ke taman ini.

"Setelah ada penerbangan di Silangit, sudah mulai banyak dan sebelumnya dominan dari Eropa ke sini, karena tamu tamu dari Parapat atau tamu-tamu Samosir yang banyak ke sini, kalau belakangan, setelah buka itu dari Singapura dan Malaysia," kaya Marandus.

ADVERTISEMENT

Namun sayang, setelah virus Corona melanda belum ada wisatawan mancanegara yang kembali mengunjungi Taman Eden 100. Fokusnya kini pun masih mengincar wisatawan lokal.

"Setelah Covid ya berhenti total dan mulai sekarang kita mulai lagi pelan-pelan, tapi yang di luar masih belom ada, masih lokal," kata Marandus.

Kawasan ini pun dibangun untuk melestarikan dan memulihkan integritas ekosistem di Toba. Selain itu, taman Eden juga didirikan untuk memberikan fasilitas pariwisata Danau Toba yang kaya akan keindahan alam.

"Pertama pemerintah dulu pusat, provinsi, daerah sampai ke desa supaya serius lah, serius menjaga lingkungan ini karena lingkungan ini yang menopang pariwisata Danau Toba karena wisata alam dominannya kan," tambah Marandus.

Marandus juga mengimbau kepada masyarakat untuk sama sama mendukung pemerintah dalam menyelesaikan pembangunan Danau Toba.

"Masyarakat semua ayo dukung program pemerintah. Lakukan apa yang bisa kita lakukan sebaik mungkin dan ayo kita bantu pemerintah juga. Tentu pemerintah akan membantu kita juga. Sehingga pemerintah, swasta, masyarakat bisa bergandengan tangan, maka pembangunan Danau Toba akan cepat selesai dan betul-betul menjadi pariwisata idaman, tidak hanya pembangunannya yang prioritas," kata Marandus.




(wsw/wsw)

Hide Ads