Pesawat Boeing 787 Dreamliner tidak memiliki sayap bercabang. Apa alasan pabrikan tak menerapkan teknologi itu?
Seperti diketahui bahwa 787 Dreamliner merupakan salah satu pesawat andalan dari Boeing. Sebelum mengungkap hal itu, kita harus tahu kegunaan dari wingtips itu sendiri.
Mengutip pemberitaan Simple Flying, Jumat (27/11/2020), ujung sayap atau wing tip yang juga dinamai sharklet oleh Airbus, ada bagian untuk mengurangi tarikan angin pusaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aliran udara spiral ini terbentuk di bawah sayap selama pesawat terbang di udara. Udara spiral ini dapat dilihat pada Saat hujan atau langit yang sedang berkabut.
Aliran udara akan terlihat mengikuti belakang ujung sayap pesawat. Meski kejadian ini mungkin terlihat mengesankan, hambatan yang mereka buat adalah hal sebaliknya.
Winglet mengurangi hambatan
Aliran udara spiral ini akan memberi hambatan tambahan pada pesawat. Artinya, pesawat perlu membakar lebih banyak bahan bakar untuk mengatasinya.
Dan seperti yang kita semua tahu, lebih banyak pembakaran bahan bakar sama dengan membakar lebih banyak uang. Menambahkan wingtips ke ujung sayap pesawat akan mengurangi udara yang berputar-putar, sehingga mengurangi hambatan.
Winglet juga membantu meningkatkan kinerja lepas landas pesawat. Fungsi lainnya yaitu berkontribusi pada penerbangan yang lebih stabil, sehingga penerbangan akan menjadi lebih mulus.
Winglet telah menjadi fitur jet selama beberapa dekade terakhir. Desainnya sendiri terinspirasi oleh bulu yang terbalik yang ada pada sayap burung saat terbang di udara.
Sayap Boeing 787 Dreamliner berdesain clean sheet
Apa yang membuat Boeing 787 Dreamliner sangat berbeda dan tidak memiliki winglet karena desainnya clean sheet atau menyapu. Tidak seperti beberapa pesawat tua dengan winglet yang ditambahkan pada awal 1990-an, Boeing 787 adalah desain revolusioner yang dibuat dengan menggunakan banyak bahan baru dan teknologi modern.
Ketika mereka mendesain Boeing 787 Dreamliner, Boeing memunculkan desain ujung sayap yang melengkung. Bentuk ini mirip dengan winglet dan meningkatkan rasio aspek sayap yang bisa menghentikan pusaran di ujung sayap.
Desain ujung sayap yang melengkung juga memungkinkan Boeing 787 Dreamliner menggunakan landasan pacu lebih pendek saat lepas landas. Pesawat ini juga mampu mendaki lebih curam.
Sementara ujung sayap standar dapat mengurangi hambatan sebanyak 4,5%, desain clean sheet dapat menguranginya hingga 5,5%.
Meski peningkatannya cuma satu persen, ujung sayap clean sheet hanya berfungsi maksimal pada pesawat yang besar dan jauh lebih ekonomis pada pesawat yang lebih kecil seperti Boeing 737 atau Airbus A320.
Sayap Boeing 787 Dreamliner dibuat menggunakan material komposit hingga 50% menurut beratnya dan 80% material komposit berdasarkan volume. Oleh karena itu, sayap ini sangatlah fleksibel.
Sayap melengkung ini tidak hanya memungkinkan pesawat terbang lebih cepat dan lebih jauh dari pesawat dibanding pesawat lawas.
Teknologi ini juga mampu membuat penerbangan menjadi lebih mulus karena fleksibilitasnya membantu meredam pergerakan dari hembusan angin dan turbulensi.
Selanjutnya, Boeing bermaksud untuk menerapkan yang dicapai 787 Dreamliner pada pesawat berbadan lebar untuk jarak jauh generasi berikutnya, yakni 777X.
Namun, ada perubahan di sini. Sayap Boeing 777X akan tak hanya berdesain menyapu ke belakang seperti Dreamliner, tapi juga dapat dilipat ujungnya.
Dengan menerapkan teknologi ini akan memungkinkan pesawat untuk mengurangi lebar sayapnya dari 235 kaki menjadi 213 kaki. Artinya, pesawat Boeing 777X ini dapat beroperasi di bandara Boeing 777.
Simak Video "Video: Cerita Mencekam Korban Selamat Pesawat Air India"
[Gambas:Video 20detik]
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum