Penerbangan Diprediksi Meningkat 4 Persen di Momen Natal dan Tahun Baru

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Penerbangan Diprediksi Meningkat 4 Persen di Momen Natal dan Tahun Baru

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Rabu, 09 Des 2020 11:41 WIB
Penumpang melintas di area terminal kedatangan dan keberangkatan Bandara Internasional Yogyakarta yang dipenuhi dengan ornament khas Yogyakarta. Bandar udara yang memiliki terminal penumpang seluas 219.000 meter persegi tersebut mampu menampung 20 juta penumpang per tahunnya. Bandara Internasional Yogyakarta telah resmi beroperasi sejak 6 Mei 2019 dengan melayani 13 rute penerbangan domestik.
Bandara Internasional Yogyakarta (Foto: PIUS ERLANGGA)
Jakarta -

Pemerintah sudah memotong cuti bersama di momen Natal dan tahun baru (NATARU). Namun, penerbangan diprediksi tetap mengalami peningkatan sebesar 4,8% namun masih minus 41% dibanding bulan yang sama pada tahun lalu.

AirNav Indonesia siap melayani pergerakan pesawat udara pada angkutan Natal 2020 dan tahun baru 2021 (NATARU) yang terus mengalami tren peningkatan sejak Mei 2020 lalu.

"Dari data yang kami himpun dan analisis, AirNav Indonesia memprediksi pergerakan pesawat udara (traffic movement) rute domestik maupun internasional pada bulan Desember 2020 akan mencapai 109.002 pergerakan," kata Direktur Utama AirNav Indonesia, M. Pramintohadi Sukarno dalam rilis resmi, Rabu (9/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Peningkatan traffic movement pada bulan Desember akan mencapai 4,8% dibandingkan dengan bulan November 2020 yang mencapai 103.958 pergerakan," imbuh dia.

Tantangan yang dihadapi tahun ini, kata Pramintohadi, jauh lebih berat dengan adanya pandemi COVID-19. Situasi ini memberikan dampak luar biasa terhadap semua sektor.

ADVERTISEMENT

"Kami telah menyiapkan langkah-langkah strategis agar layanan navigasi penerbangan tetap berjalan prima dan para petugas navigasi penerbangan di lapangan tetap sehat serta terhindar dari virus ini," ungkapnya.

AirNav Indonesia terus melakukan pemantauan secara berkala terhadap perkembangan pergerakan pesawat udara di ruang udara Indonesia.

"Dibandingkan dengan bulan Desember 2019 lalu, AirNav Indonesia melayani total 184.752 pergerakan. Artinya memang masih ada -41% pergerakan yang akan kami layani pada bulan Desember 2020 ini dibanding tahun lalu," ujar Pramintohadi.

Pada periode angkutan NATARU ini, AirNav Indonesia telah menyiapkan 52 posko monitoring yang tersebar di cabang seluruh Indonesia. Posko ini berfungsi sebagai pusat koordinasi arus data dan informasi operasional layanan navigasi penerbangan.

"Waktu pelaksanaan posko adalah 18 hari kalender yaitu mulai 18 Desember 2020 sampai dengan 4 Januari 2021. Adapun untuk prediksi puncak arus mudik dan arus balik NATARU menggunakan angkutan udara pada tahun ini akan terjadi sebanyak dua kali," jelas Pramintohadi.

"Puncak arus mudik pertama adalah pada tanggal 23 Desember 2020 dan arus balik pertama pada 27 Desember 2020. Puncak arus mudik kedua adalah pada tanggal 30 Desember 2020 dan arus balik kedua pada 3 Januari 2021," paparnya.

Candi PrambananCandi Prambanan (Foto: Lena Ellitan/d'traveler)

Operasional layanan navigasi penerbangan di seluruh cabang AirNav Indonesia selama periode NATARU akan mengikuti operasional bandar udara.

"Kami terbuka untuk kemungkinan perpanjangan maupun penambahan operasional layanan navigasi penerbangan selama periode NATARU ini. Pengecekan terhadap fasilitas dan peralatan navigasi penerbangan kami lakukan secara berkala melalui aplikasi berbasis daring," urai Pramintohadi.

"Pengawasan flight plan dan fleksibilitas slot penerbangan dapat diakses melalui aplikasi berbasis daring yaitu web flight plan dan CHRONOS. Publikasi informasi aeronautika berupa notice to airmen (NOTAM) juga telah kami siagakan. Kami telah siap 24 jam penuh berkoordinasi dan berkolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan industri penerbangan untuk menyukseskan angkutan NATARU ini," terang dia.

AirNav Indonesia telah menyiapkan Langkah antisipasi terhadap potensi gangguan keselamatan penerbangan yang mungkin muncul selama angkutan NATARU.

"Kami telah membuat contingency plan untuk seluruh potensi gangguan keselamatan yang mungkin muncul mulai dari keadaan cuaca buruk, erupsi gunung berapi yang menyebabkan volcanic ash maupun gangguan keselamatan lainnya. AirNav Indonesia akan berupaya semaksimal miungkin agar angkutan NATARU di tengah pandemi ini dapat berjalan dengan selamat, aman dan efisien," pungkasnya.




(msl/msl)

Hide Ads