Daerah perbatasan RI-Malaysia termasuk penghasil ikan arwana terbaik di Kalimantan. Yang unik dari ikan cantik ini adalah yang 'hamil' justru pejantan.
Tak jauh dari perbatasan RI-Malaysia, tepatnya di daerah Putussibau, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, terdapat tempat budidaya ikan hias arwana. Pemiliknya adalah warga setempat bernama Wahidun Muslimin.
Wahidun pun bercerita banyak soal seluk-beluk bisnis ikan arwana yang merupakan komoditas unggulan dari Kabupaten Kapuas Hulu. Menurutnya, ikan arwana punya keunikan tersendiri, dimana yang 'hamil' adalah si pejantan, bukan betina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini yang hamil malah yang jantan. Yang laki-laku itu simpan telur di mulutnya sampai menetas. Baru setelah netas, dikeluarkan dari mulut," ujar Wahidun di kediamannya.
![]() |
Ikan arwana jantan bisa mengerami telur-telur tersebut di dalam mulutnya selama 1 minggu penuh. Setelah telur menetas, ikan arwana jantan akan tetap menyimpan anakan arwana tersebut sampai 2 minggu lamanya.
Setelah kurang lebih 3 minggu di dalam mulut arwana jantan, barulah anakan arwana dimuntahkan ke luar. Saat itulah anakan arwana harus segera dipisah dari induk pejantannya, kalau tidak mereka akan dimakan oleh bapaknya sendiri.
"Harus cepat-cepat dipisah. Kalau nanti tidak dimakan. Selama di mulut kan yang jantan puasa, tidak makan itu," Wahidun menerangkan.
Selama membudidayakan ikan arwana, Wahidun sudah meraup omzet ratusan juta rupiah per tahunnya. Untuk makin mengembangkan bisnisnya, Wahidun pun mengambil Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari Bank BRI.
![]() |
Dengan kredit tersebut, Wahidun membangun 2 kolam penangkaran tambahan di belakang rumahnya. Tambahan modal dari KUR BRI yang diambilnya membuat Wahidun bisa mengembangkan sayap bisnis arwananya hingga ke luar daerah, bahkan hingga ke Malaysia.
"Alhamdulillah ada peningkatan omzet. Cukuplah untuk kebutuhan sehari-hari," ujar Wahidun.
---
Program Tapal Batas mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan khususnya di masa pandemi. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol