Ketika Tari Poco-poco Berdendang di Korea Utara

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ketika Tari Poco-poco Berdendang di Korea Utara

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Kamis, 14 Jan 2021 08:11 WIB
Kegiatan Tahun Baru 2021 di KBRI Pyongyang.
Tari poco-poco berdendang di KBRI Pyongyang, Korea Utara (KBRI Pyongyang)
Pyongyang -

Tari Poco-poco khas Timur Indonesia selalu mengajak siapa pun berdendang. Tarian itu juga digunakan untuk promosi Indonesia di Pyongyang, Korea Utara.

Dilihat detikTravel dari situs resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Senin (11/1/2021), KBRI Pyongyang baru saja selenggarakan pertemuan bersama kalangan diplomatik asing dan organisasi internasional di Wisma Duta KBRI Pyongyang, Jumat pekan lalu (08/01)

Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Romania, Laos, Vietnam, Iran, Pakistan dan Rusia, serta Country Coordinator World Food Program dan The United Nations Population Fund. Selain untuk mempromosikan daya tarik wisata Indonesia, kegiatan ini juga diselenggarakan untuk menyambut tahun 2021.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kegiatan Tahun Baru 2021 di KBRI Pyongyang.Acara dihadiri oleh sejumlah Dubes negara lain (KBRI Pyongyang)

Acara dibuka dengan tarian tradisional medley asal Sumatera Utara, Kalimantan Tengah, Betawi, Bali, Sulawesi Utara, Maluku dan Papua dan dilanjutkan dengan tarian interaktif Poco-Poco yang diikuti para tamu asing tersebut dengan suka cita.

"Kebersamaan, kerja sama dan persahabatan teman-teman semua telah menjadi semangat dan dorongan bagi kami sehingga kami dapat melaksanakan tugas dan misi kami pada tahun 2020 dengan baik," ujar Duta Besar Indonesia untuk Korea Utara, Berlian Napitupulu.

ADVERTISEMENT

Dubes Berlian juga mempromosikan beberapa destinasi pariwisata, misalnya tentang kemegahan dan keunikan Danau Toba, pulau Samosir dan sekitarnya, keindahan pantai dan ombak besar di Nias untuk berselancar, kemegahan candi Borobudur dan Prambanan, pusat rekreasi Batu Malang dan keindahan api biru kawah Ijen Banyuwangi, keindahan pulau Dewata Bali dan lain-lain.

Acara diakhiri dengan jamuan makan malam yang menyuguhkan masakan khas Indonesia, antara lain lumpia, gulai ayam, rendang dan nasi goreng. Dalam jamuan makan, Dubes Berlian menjelaskan potensi ekonomi dan daya tarik budaya serta wisata Indonesia seperti Rumah Woloan dari Sulawesi.

"Rumah kayu Woloan dibuat dengan sistem Complete Knock Down (CKD). Jika Anda memesan rumah kayu Woloan, mereka bisa kirim dan pasang di kota Anda dan tinggal terima kunci. Rumah itu sudah banyak diekspor termasuk ke Maldives dan negara lain," tutur Dubes Berlian.

Terbukti sudah, kalau Tari Poco-poco juga disukai dan dinikmati oleh banyak orang. Termasuk di Pyongyang, Korea Utara.




(rdy/fem)

Hide Ads