Survei: 67% Masyarakat Sudah Tak Sabar Ingin Liburan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Survei: 67% Masyarakat Sudah Tak Sabar Ingin Liburan

Dadan Kuswaraharja - detikTravel
Rabu, 27 Jan 2021 16:03 WIB
Bali dan deretan pantai cantiknya sudah menunggumu. Bosan dengan sunset Kuta, coba ke Jimbaran.
Survei menunjukkan liburan merupakan aktivitas yang paling ingin dilakukan masyarakat usai pandemi. (Foto: Muhammad Ridho)
Jakarta -

Minat masyarakat untuk melakukan perjalanan wisata terhitung masih tinggi. Berdasarkan survei antara 28 Mei dan 16 Agustus 2020, 67% responden memilih liburan sebagai aktivitas yang paling ingin dilakukan setelah pandemi berakhir.

Demikian hasil survei Traveloka pada penggunanya seperti dikutip detikcom, Rabu (27/1/2021).

Sementara itu, sepanjang tahun lalu 26% pengguna Traveloka menyatakan telah berlibur dan 72% dari mereka pergi keluar kota domisili dengan menggunakan mobil pribadi (roadtrip).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Destinasi terpopuler selama 2020 untuk staycation maupun roadtrip adalah Jakarta, Bandung dan Surabaya, disusul oleh Malang, Yogyakarta, Solo, Semarang dan Bali.

Berdasarkan survei internal terhadap pengguna yang menyatakan bahwa hampir separuh dari para pengguna berencana untuk melakukan perjalanan liburan menggunakan transportasi pesawat.

ADVERTISEMENT

"Oleh karena itu, Traveloka memprediksi bahwa penerbangan akan kembali meningkat sebagai transportasi utama dalam bepergian. Selain itu, staycation dan roadtrip akan tetap menjadi favorit pengguna di 2021. Sudah mulai tersedianya vaksin COVID-19 di Indonesia juga diprediksi akan mendorong kepopuleran destinasi luar kota di tahun ini," ujar Co-Founder Traveloka Albert dalam siaran pers yang diterima.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, mengatakan hingga saat ini, pandemi COVID-19 masih menjadi ancaman nyata. Protokol kesehatan tetap menjadi prioritas utama di tengah upaya kami untuk memulihkan sektor pariwisata, dan upaya ini membutuhkan dukungan semua pihak.

"Sebagai perusahaan teknologi dengan jumlah pengguna dan mitra yang sangat besar dan luas, Traveloka dapat berpartisipasi untuk membantu memastikan dijalankannya protokol kesehatan dengan baik oleh wisatawan maupun para pelaku wisata sehingga membantu
mempercepat proses pemulihan ekonomi, khususnya di sektor pariwisata," ujar Sandiaga.

Menurut ekonom senior dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Aviliani, penerapan protokol kesehatan yang sebaik mungkin oleh pelaku dan destinasi wisata menjadi salah satu faktor pendukung penting dalam upaya memulihkan sektor pariwisata di Indonesia.

"Pariwisata merupakan salah satu sektor yang akan paling cepat pulih di 2021 karena masyarakat Indonesia telah menjadikan pariwisata sebagai kebutuhan pokok. Kemudahan akses terhadap berbagai layanan perjalanan berbasis teknologi yang telah dikurasi dan diadaptasi sesuai dengan situasi pandemi, yaitu dengan menerapkan protokol kesehatan yang menyeluruh seperti yang ditawarkan Traveloka, akan memberikan kontribusi yang signifikan untuk mendukung upaya pemulihan tersebut," ujar Aviliani.

"Upaya pemulihan sektor pariwisata dan kesehatan harus berjalan seimbang. Kami selalu siap mendukung upaya pemerintah untuk menghadapi pandemi, salah satunya dengan menggalakkan protokol CHSE di destinasi wisata bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan. Melalui inovasi dan kolaborasi berbasis teknologi, kami juga optimis dapat berkontribusi secara positif terhadap
upaya pemulihan ekonomi nasional, khususnya di sektor pariwisata," tutup Albert.




(ddn/bnl)

Hide Ads