Tiap pekerjaan memiliki cerita unik tersendiri, termasuk para marshaller atau tukang parkir pesawat. Ada rasa bangga dalam benak mereka.
Kenapa mereka merasakan hal yang demikian. Salah satu marshaller mengungkapkannya pada tim detikcom yang berkunjung ke kantor Gapura Angkasa.
Apa saja rasa suka-duka menjadi marshaller? Hal pertama yang dirasakan adalah profesi begitu membantu pilot dalam memarkir pesawat dan mereka tak pernah dipandang rendah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sukanya itu ketemu sama kapten. Jadi kapten itu menghargai profesi kita sebagai marshaller," jelas Arif Husni yang sudah bekerja sebagai marshaller selama 10 tahun.
Lebih lanjut, kata Arif, si pilot pasti manut atau menuruti aba-aba yang diberikan oleh para marshaller. Jika tidak dipastikan pesawat akan diparkir serampangan atau mencong ke sana ke mari.
"Di mana kapten itu menghargai apa yang kita instruksikan agar masuk ke posisi yang kita minta. Dia ikuti panduan kita," tegas Arif.
Lalu adakah duka menjadi seorang marshaller? Arif tak terlalu memikirkan duka kala bekerja karena setiap pekerjaan pasti ada momen demikian.
"Seperti cuaca saat inilah. Hujan kehujanan meski pakai jas hujan atau saat kemarau kepanasan," jelas Arif.
"Capek iya juga. Banyaklah tapi enak kalau dijalanin," imbuh dia dengan nada riang gembira.
Bagaimana cara Arif menjadi marshaller? Ia harus mengikuti pelatihan menjadi seorang pemandu pesawat yang akan bekerja di apron. Pelatihan ini diadakan oleh lembaga pemerintah.
"Kita harus mengikuti training atau pembuatan lisensi marshaller yang diadakan oleh Kementerian Perhubungan. Awalnya saya sekolahnya di Medan untuk training marshalling lalu melamar di PT Gapura Angkasa," jelas dia.
Tiap kota punya tempat training untuk menjadi marshaller?
"Tiap kota besar ada, seperti di Medan, Jakarta, Surabaya dan Denpasar," tegas dia.
Lalu, apa yang dipelajari saat training marshaller?
"Yang banyak dipelajari utamanya seperti pergerakan marshallernya, safety dalam bekerja dan lain-lainnya," tegas dia.
Sebelum mengikuti training, para calon marshaller juga harus memenuhi syarat strata pendidikan tertentu. Ada pula keahlian khusus yang harus dimiliki para pendaftar.
"Bila ingin menjadi marshaller, pertama minimal punya ijazah SMA. Lalu bisa bawa mobil atau punya SIM A," jelas dia.
Ini adalah artikel bersambung. Serba-serbi marshaller masih berlanjut di konten selanjutnya...
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Didemo Pelaku Wisata, Gubernur Dedi: Jelas Sudah Study Tour Itu Piknik
Forum Orang Tua Siswa: Study Tour Ngabisin Duit!
Pendemo: Dedi Mulyadi Tidak Punya Nyali Ketemu Peserta Demo Study Tour