Beberapa waktu belakangan viral soal tukang parkir pesawat atau marshaller. Pembahasan ini berujung pada pertanyaan, berapa gaji para pemandu pesawat itu?
Dihimpun detikTravel dari berbagai sumber, di luar negeri, profesi marshaller bisa meraup gaji dari Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar per tahun. Jumlah itu bergantung pada maskapai yang memperkerjakan dan pengalaman yang dimiliki.
Lalu, berapa gaji asli para marshaller atau tukang parkir pesawat? Ini jawaban dari Arif Husni yang telah bekerja sebagai marshaller Gapura Angkasa selama 10 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perkiraan saja ya, antara Rp 4-6 juta," tegas Arif kepada detikcom di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Kamis (28/1/2021).
Dalam artikel terdahulu, marshaller atau tukang parkir pesawat tak membawa peluit saat bekerja memandu pesawat di apron bandara. Mereka hanya memiliki dua alat utama yang digunakan untuk bekerja.
Dua alat utama marshaller ini digunakan di waktu yang berbeda. Alat tukang parkir pesawat di siang hari tidak akan digunakan pada malam hari dan sebaliknya.
Alat-alat marshaller yang digunakan untuk memandu pesawat parkir dijelaskan oleh Arif Husni. Ia sudah 10 tahun bekerja di Gapura Angkasa sebagai tukang parkir pesawat.
"Hanya bet dan lampu marshalling seperti kepunyaan polisi lalu lintas. Bet itu berbentuk bulat bergagang kayu, seperti raket ping pong atau tenis meja," kata Arif.
"Bet digunakan saat siang hari dan lampu digunakan saat malam hari. Jadi kalau malam hari tak perlu membawa bet lagi," jelas dia.
Tukang parkir pesawat atau marshaller juga memiliki tanggung jawab besar dalam kelancaran suatu penerbangan. Karena, ketika mereka teledor maka bukan tidak mungkin terjadi gesekan dengan bangunan atau pesawat lainnya.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!