Usai membuka pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata (SBMPTNP) 2021, Menparekraf Sandiaga Uno memberikan kuliah seputar pariwisata dan ekonomi kreatif untuk mahasiswa pariwisata. Ia ingin setelah lulus, para mahasiswa mampu bekerja sesuai dengan standar global.
Bak seorang dosen, Menparekraf Sandiaga Uno memulai kelas dengan menyapa mahasiswa yang sudah terhubung melalui zoom. Mahasiswa yang mengikuti kuliah pada Senin (2/1/2021) berasal dari Sekolah Tinggi Pariwisata NHI Bandung, Politeknik Pariwisata Bali, Politeknik Pariwisata Medan, Politeknik Pariwisata Makassar, Politeknik Pariwisata Palembang, dan Politeknik Pariwisata Lombok.
Dalam pertemuan itu, ia membahas soal kesiapan mahasiswa sebagai sumber daya manusia (SDM) di bidang pariwisata yang akan mengembangkan sektor ini. Selain itu, Sandiaga juga melakukan sesi tanya jawab baik dengan pengajar maupun mahasiswa seputar kesiapan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kratif dalam membenahi pariwisata di masa pandemi COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sempat berdiskusi bahwa 2045 Indonesia menjadi negara dengan ekonomi terbesar nomor 4 atau 5 di dunia. Sudah selayaknya Politeknik Pariwisata (Poltekpar) kita memiliki keunggulan dan berkelas dunia," kata Sandiaga Uno seusai acara yang digelar di Balai Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jakarta.
Ke depannya, Sandiaga ingin agar perguruan tinggi Indonesia dapat bekerjasama dengan perguruan tinggi asing agar kualitas SDM pariwisata meningkat. Ia juga ingin agar kurikulum pendidikan disesuaikan supaya SDM sesuai dengan kebutuhan industri.
"Bayangan kita kolaborasi Poltekpar dengan institusi pendidikan terbaik di dunia khususnya di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, juga dengan dunia usaha dengan perusahaan terbaik di dunia di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif, terutama perusahaan berbasis digitalisasi," ujarnya.
Tak kalah penting, Sandiaga juga ingin agar perguruan tinggi dapat berkolaborasi membangun desa wisata. Desa wisata ini ingin dibangun berstandar global namun tetap mengedepankan kearifan lokal.
"Kolaborasi dengan desa wisata karena kita ingin membuka peluang usaha dan peluang kerja bagi masyarakat yang ada di pedesaan dengan kualitas pariwisata yang sangat unggul. Oleh karena itu program ekonomi kreatif kita harus menyentuh pemberdayaan dari desa wisata rintisan sampai menjadi desa wisata yang maju dan mandiri," Sandiaga menjelaskan.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!