Pemerintah tengah merumuskan konsep visa long term stay atau second home untuk kalangan wisatawan asing khususnya dari kalangan pebisnis.
"Kami baru saja menyelesaikan pertemuan dengan Bapak Menkumham Yasonna Laoly. Kami mengapresiasi kesiapan dan langkah-langkah untuk berkoordinasi pembukaan data kesehatan yang lebih baik dan protokol kesehatan lebih ketat dalam konteks pembukaan kedatangan wisatawan ke beberapa sentra pariwisata dan ekonomi kreatif yang sedang kita siapkan bersama dengan Menteri Luar Negeri, Menteri Kesehatan, Satgas Covid-19 dan pemerintah daerah," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Senin (8/2/2021) di Jakarta.
Ia menyebutkan obyek wisata yang akan dibuka aksesnya bagi wisatawan mancanegara adalah Bali, Batam Bintan, maupun beberapa destinasi lainnya yang sesuai dengan bingkai ASEAN Travel Corridor dan diharapkan dapat segera rampung dalam waktu beberapa pekan ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami juga mengkaji visa kunjungan bisnis dan wisatawan terutama dalam peningkatan layanan e-visa yang sangat membantu kemudahan mendapatkan visa. Serta pertimbangan memberikan perlakuan khusus pada negara ASEAN yang sudah memiliki kesepakatan Travel Arrangement atau Travel Bubble dengan tentunya menerapkan prinsip reciprocity atau timbal balik. Negara-negara tersebut juga membebaskan Visa untuk Warga Negara Indonesia," kata Sandiaga Uno.
Dikatakannya, Kemenparekraf memerlukan data-data wisatawan mancanegara untuk melengkapi big data dan dalam rangka penyusunan rencana sosialisasi yang lebih ditargetkan dan tersegmentasi.
"Dalam pertemuan yang juga dihadiri Dirjen Imigrasi Bapak Ginting, yang kami sampaikan bahwa pintu pertama wisatawan adalah petugas kita dari Imigrasi. Untuk itu kita perlu memberikan kesan pertama yang mencerminkan budaya Indonesia yang ramah, hangat, dan memiliki kekayaan alam dan budaya," ungkap Sandiaga Uno.
Kemenparekraf kata Sandiaga Uno juga turut mendorong dari sisi ekonomi kreatif peningkatan kerjasama dalam perlindungan produk-produk terkait hak kekayaan intelektual (HKI). Tahun lalu pihaknya mendapatkan penghargaan sebagai kementerian yang paling banyak mendaftarkan hak kekayaan intelektual.
Baca juga: "Man" Parekraf Pandemi |
Hal tersebut kata Sandiaga Uno akan terus diperluas dengan beberapa kegiatan kampanye seperti bangga buatan Indonesia, beli kreatifitas lokal, dan bangga berwisata di Indonesia.
"Kami menyepakati visa jangka panjang bagi pekerja maupun wisatawan pebisnis dalam rangka sesuai yang sudah dilihat sebagai trend. Kita menyasar pebisnis wisatawan yang masuk ke Indonesia dalam waktu 3-4 bulan per tahun saat musim dingin di negara asalnya," ujarnya.
Lebih lanjut Sandiaga Uno menyebutkan pihaknya akan merumuskan bersama-sama dengan Imigrasi dimana Kemenparekraf sebagai leading sektor.
"Sehingga kasus seperti wisatawan Kristen Grey maupun para pekerja yang ingin melakukan kegiatan digital nomad yang berkaitan dengan cuaca maupun keindahan alam yang kita miliki memiliki payung hukum sesuai kearifan lokal, ketentuan Perundang-undangan dan peraturan yang berlaku lainnya. Sehingga dapat membangkitkan dan memulihkan sektor pariwisata dan ekonomi kita," tutup Sandiaga Uno.
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol