Setahun Corona di Indonesia, Hotel di Bali Berlumut dan Efeknya pada Wisata

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Setahun Corona di Indonesia, Hotel di Bali Berlumut dan Efeknya pada Wisata

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Selasa, 02 Mar 2021 15:40 WIB
Ilustrasi Survivor Corona detikX
Ilustrasi pandemi Corona sudah setahun melanda Indonesia Foto: Ilustrator: Edi Wahyono

Ribuan Pekerja Pariwisata Dirumahkan

Mewabahnya COVID-19 berdampak pada lesunya sektor pariwisata. Ada puluhan ribu tenaga kerja yang terdampak. Puluhan ribu karyawan dirumahkan di Yogya.

Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Rahardjo mengatakan, bahwa pihaknya telah melakukan pendataan terhadap 15 jenis usaha pariwisata. Dari pendataan tersebut terkumpul 776 usaha jasa pariwisata baik dalam bentuk formal maupun informal yang terdampak wabah COVID-19.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dari tenaga kerja yang terdampak, dari 776 jasa usaha itu ada 29.463 tenaga kerja yang terdampak, itu se-DIY. Terus untuk yang dirumahkan itu separuhnya, jadi sekitar 15 ribu pekerja," katanya kepada detikcom, Selasa (21/4/2020).

Selain itu, ribuan karyawan di industri wisata arung jeram telah dirumahkan. Sebab, tak ada lagi wisatawan di tengah masa pandemi virus Corona.

ADVERTISEMENT

"Perkiraan kami sekitar 7.804 karyawan (dirumahkan) berdasarkan survei online terhadap 50 operator dari 16 provinsi," kata Ketua FAJI, Amalia Yunita, ketika dihubungi detikcom.

Di Jawa Barat juga sama. Kepala Disparbud Jabar, Dedi Taufik, menyebut data per Tanggal 16 April 2020, terdapat 2.768 usaha pariwisata di wilayahnya yang tutup. Imbasnya, puluhan ribu tenaga kerja pariwisata kehilangan mata pencaharian.

"Ada 2768 usaha pariwisata yang terdiri dari destinasi wisata, hotel, dan ekraf (ekonomi kreatif) yang sudah tutup dengan sumber daya manusia pariwisata di Jabar sekitar 33.084 tenaga pariwisata yang terkena dampak," kata Dedi kepada detikcom, Sabtu (18/4/2020).

Indonesia Kehilangan Devisa Ratusan Triliun

Dampak virus Corona begitu terasa dalam pariwisata. Kehilangan devisa ratusan triliun pun harus direlakan.

"Terkait angka kerugian, devisa dari sektor wisata tahun ini diperkirakan hilang sampai separuhnya dari tahun lalu. Hal ini dikarenakan kunjungan wisman yang juga menurun. Untuk angka kerugian pasti, sedang dihitung," ujar Agustini Rahayu, Kepala Biro Komunikasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) kepada detikcom.

Selanjutnya: Hotel di Kuta Penuh Lumut


Hide Ads