Organisasi Pariwisata Dunia (UNWTO) menilai 2020 sebagai tahun terburuk dalam sejarah pariwisata. Ada uang USD 1,3 triliun yang hilang.
Dikutip dari BBC, Rabu (10/3/2021), dalam laporan tentang pembatasan perjalanan, UNWTO melaporkan pariwisata benar-benar lesu karena pandemi virus Corona. Lembaga PBB yang berbasis di Madrid itu melaporkan satu dari tiga destinasi wisata dunia ditutup untuk wisatawan internasional.
Penutupan paling banyak terjadi di Asia, Pasifik, dan Eropa. Laporan tersebut memuat telaah komprehensif terhadap peraturan di 217 destinasi wisata di seluruh dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Virus Corona telah menghantam wisata dunia tanpa ampun. Durasi panjang wabah Covid-19 dan masih tanda tanya berakhirnya pandemi itu menjadi penyebabnya. Apalagi, kini malah muncul varian baru virus Corona.
Sekjen UNWTO, Zurab Polilikashvili, mengatakan pembatasan perjalanan yang telah diberlakukan secara luas untuk menghambat penyebaran virus Corona. Kini, banyak negara mulai membuka perbatasan dan membuat aturan sesuai protokol kesehatan di tempat wisata untuk menghidupkan industri itu lagi.
"Penggunaannya harus berdasarkan data dan analisis terbaru serta terus-menerus ditinjau sehingga memungkinkan dimulainya kembali sektor yang menjadi tumpuan jutaan bisnis dan lapangan kerja, secara aman dan bertanggung jawab," ujarnya dalam pernyataan pers.
Kajian UNWTO menemukan tren pendekatan berdasarkan data dan risiko dalam menerapkan pembatasan perjalanan lebih banyak dipakai.
Saat ini, 32 persen tujuan wisata di seluruh dunia mensyaratkan wisatawan internasional untuk menunjukkan hasil negatif tes PCR atau antigen saat kedatangan dan memberikan detail kontak untuk keperluan penelusuran.
Bagaimanapun, menurut UNWTO, pasar-pasar terbesar pariwisata masih berhati-hati.
Analisis menemukan bahwa sepuluh besar pasar sumber pariwisata di dunia saat ini membatasi perjalanan ke luar negeri.
Padahal, mereka menghasilkan 44 persen dari semua kedatangan internasional pada 2018.
UNWTO mencatat bahwa rekomendasi yang dikeluarkan pemerintah akan berperan penting dalam memulai kembali dan memulihkan pariwisata selama berminggu-minggu dan berbulan-bulan mendatang.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum