Deretan objek wisata Bogor yang ramah kantong menjadi artikel terpopuler detikTravel kemarin. Disusul neraka dunia yang ternyata ada di Kamboja.
Akses yang mudah, jarak tempuh yang tidak begitu jauh, memiliki banyak tempat instagramable, dan pilihan destinasi wisata yang beragam membuat Bogor menjadi menjadi pilihan favorit wisatawan untuk menghabiskan akhir pekan.
Bukan hanya cafe Instagramable di Sentul, tempat wisata di Bogor ramah di kantong dan cocok untuk dijadikan destinasi liburan tengah bulan. Kabar baiknya, tempat wisata Bogor berikut ini memiliki harga tiket yang relatif murah, bahkan gratis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Deretan tempat wisata murah meriah itu di antaranya ada di Kebun Raya Bogor, museum Zoologi, curug Bidadari, hutan pinus Gunung Pancar, dan patung Buddha tidur di Parung.
Sementara itu neraka dunia pernah tercipta di Kamboja. Ya, Kamboja saat rezim Khmer Merah berkuasa antara 1975-1978 dan dipimpin oleh Pol Pot.
Di masa itu, warga dilarang menguasai harta, sekolah dijadikan penjara, dan kaum intelektual dibantai. Bahkan muncul praktik kanibalisme.
![]() |
Berita ketiga paling populer pada Senin (22/3/2021) adalah singa-singa di Taman Nasional Ratu Elizabeth di Uganda yang mati dengan dugaan diracun. Peristiwa itu dikaitkan dengan perdagangan satwa liar ilegal.
Kemudian diikuti oleh deretan kuliner Jepang di Jakarta yang ramah di kantong. Dan, makanan yang disajikan merupakan makanan halal.
Kabar lain yang paling banyak dibaca detikers adalah rahasia Finlandia sebagai negara yang kaku tiba-tiba mendapatkan stempel negara paling bahagia di dunia.
Berikut lima besar berita terpopuler detikTravel pada Senin:
1. 5 Tempat Wisata Ramah Kantong di Bogor, Cocok untuk Akhir Pekan
2. Neraka Dunia Itu Bernama Kamboja
3. 6 Ekor Singa Mati, Diduga Diracun
4. 4 Kuliner Jepang Kaki Lima, Rasa Bintang Lima di Jakarta
5. Ini Rahasia Finlandia Bisa Jadi Negara Paling Bahagia
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum