Poin pertama yang menarik dan amat melekat dari PO Haryanto adalah tentang ilmu langit atau yang berkenaan dengan Islam. Apa alasan agama begitu kental di sini?
Ternyata, PO Haryanto adalah jalan taubat dari pemilik, Haji Haryanto. Oleh sang anak, pada zaman dulu mereka pernah berada di zaman yang kelam atau buruk.
"Karena perusahaan ini sejak awal niatnya untuk jalan taubat bapaklah, Haji Haryanto," kata Direktur Operasional, Rian Mahendra beberapa waktu lalu di kafe Garasi PO Haryanto Kudus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi, kita-kita dulu ini pernah, pernah zaman Soeharto dulu itu nggak baik lah. Aku bilang nggak baik," dia menegaskan tanpa merinci perilaku apa itu yang dianggap buruk.
Sebelum merintis PO Haryanto, si pemilik pernah gagal dalam berusaha di bidang angkutan kota. Lalu, kesempatan kedua datang bagi Haryanto dan ia ingin berjuang di jalan kebenaran.
"Kita pernah ngalamin kegagalan pada saat itu. Ketika Allah ngasih Haji Haryanto kesempatan buat berdiri lagi dan kesempatan ini digunakan bapak untuk berjuang di jalan kebenaran," Rian menjelaskan.
"Jadi, memang dari awal niatnya memang seperti itu," kata dia lagi.
![]() |
Lebih lanjut, niat untuk agama ini oleh PO Haryanto bukan sekadar ucapan. Ketika semua hal yang berlandaskan agama bisa diaplikasikan untuk berwirausaha, maka PO Haryanto akan melakukannya.
"Itu jadi niat utama bukan niat sampingan. Bukan orang bisnis terus bawa-bawa agama, enggak. Tapi memang nilai agamanya yang dijadikan acuan untuk berbisnis," kata Rian.
Dahulu, tulisan belakang bus di antara stiker tribal adalah 'Premiere Class'. Kemudian, oleh Rian tulisan itu diganti menjadi selawat Nabi Muhammad SAW.
"Diganti itu sejak 2010-an ke atas lah. Kalau selawat nabi sebenarnya sudah dari dulu. Di lambang Menara Kudus itu kanan-kiri-tengah sebenernya selawat," kata dia.
"Sekarang di belakang digedein lagi selawatnya. Ya itu bentuk rasa cintanya kita sama rasulullah," dia menegaskan.
Untuk diketahui, PO Haryanto hingga kini masih merawat ribuan anak yatim.
***
Laporan khusus lain tentang bus dan PO Haryanto masih akan ada di berita selanjutnya!
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum