Ada alasan khusus kenapa bus-bus dari PO Haryanto lebih banyak menggunakan bodi buatan karoseri Adiputro. Apa alasannya?
Direktur Operasional PO Haryanto, Rian Mahendra, mengungkapkan alasan perusahaan setia dengan karoseri dari Malang, Jawa timur itu. Kata dia, hasil karoseri itu adalah yang terbaik dibanding yang lainnya.
"Karena kita merasa itu yang terbaik buat kita. Di samping nilai purna jualnya tinggi, kualitasnya baik," jelas Rian di Garasi PO Haryanto Kudus beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, ada hal penting yang perlu dipertimbangkan sebuah PO jika ingin memesan di Adiputro, yakni harga yang terbilang.
"Walaupun harganya mahal ya. Tapi ya itu tadi, kembalinya ke tiap-tiap pengusaha beda lah," jelas Rian.
Kata Rian, hasil karoseri Adiputro adalah yang terbaik. Tak hanya itu, nilai jual kembali juga terbilang tinggi.
"Menurut kita itu yang terbaik. Karena nilai jualnya lagi tinggi. Karena kalau orang-orang nyari bus bekas ya nyarinya Adiputro-Adiputro lagi," urai dia.
"Sama aja beli Avanza atau Yaris atau Jazz. Karena orang kan mikirnya purna jualnya lebih gampang," imbuh Rian.
Sebelumnya, PO Haryanto jadi salah satu perusahaan otobus yang rajin mengganti armadanya. Mereka konsisten menjual bus AKAP juga lainnya bila telah digunakan selama lima-enam tahun.
Perihal peremajaan ini dikatakan langsung oleh Direktur Operasional PO Haryanto, Rian Mahendra, beberapa waktu lalu di garasi Kudus. Bus-bus yang diremajakan akan dijual lagi.
"Aku biasanya 5-6 tahun sudah peremajaan. Dijual lagi," kata Rian.
Untuk saat ini, bus paling tua yang masih beroperasi di PO Haryanto adalah buatan tahun 2014. Peremajaan bus itu terhalang pandemi yang sudah berjalan setahun lamanya.
"Saat ini yang beroperasi paling tua di PO Haryanto keluaran tahun 2014. Kalau nggak ada pandemi sudah selesai mungkin mereka," jelas dia.
Berapa harga jual bus AKAP bekas PO Haryanto?
Kata Rian, pergantian bus baru yang dilakukan tiap lima-enam tahun sekali terbilang sangat cepat. Setelah istirahat mereka dijual tak lebih dari satu miliar rupiah.
"Itu tuh sudah yang paling cepat. Kita jual dari harga Rp 2 miliar, kalau sekarang yang keluaran tahun 2012-2013 harganya masih Rp 800 jutaan," jelas Rian.
Bus-bus bekas jalur AKAP biasanya digunakan lagi untuk bus pariwisata. Namun, ada pula yang memakainya lagi di trayek yang lain oleh PO lain pastinya.
***
PO Haryanto masih menyimpan segudang fakta menarik lain. Laporan khusus lainnya masih akan ada di berita selanjutnya!
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan