Akibat kekurangan staf, maskapai Delta Air Lines harus membatalkan sekitar 100 penerbangan pada hari Minggu. Delta mengaku mulai mengalami kenaikan jumlah penumpang.
Maskapai tersebut mengatakan ada lebih dari 1 juta penumpang selama beberapa hari terakhir. Angka ini merupakan jumlah tertinggi sejak sebelum pandemi virus corona dimulai tahun lalu. Namun kenaikan jumlah penumpang itu belum diimbangi oleh jumlah staf yang tersedia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami meminta maaf kepada pelanggan kami atas ketidaknyamanan ini, dan sebagian besar telah dipesan ulang untuk hari perjalanan yang sama," kata Delta dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari AP, Senin (5/4/2021).
Untuk meningkatkan kapasitas penumpang, Delta sudah mulai membuka pemesanan kursi di tengah pada Minggu dan Senin, sebagai upaya untuk menampung penumpang.
Pada hari Rabu lalu, maskapai tersebut mengumumkan bahwa mereka akan berhenti memblokir kursi tengah mulai Mei. Kursi tengah digunakan kembali saat perjalanan udara pulih dan orang yang divaksinasi COVID-19 sudah lebih banyak.
Delta mengatakan kursi tengah dibuka hanya untuk Minggu dan Senin, dan kebijakan pemblokiran kursi tidak berubah. Jika diperlukan, pemblokiran kursi dapat dibuka untuk mengantarkan pelanggan ke tujuan mereka pada hari yang sama.
"Tim Delta telah bekerja melalui berbagai faktor, termasuk staf, sejumlah besar vaksinasi karyawan dan pilot kembali ke status aktif," kata maskapai itu dalam pernyataannya. Beberapa karyawan yang sudah divaksinasi menunjukkan gejala efek samping vaksinasi.
Sementara itu, berdasarkan data dari Delta, hampir 65 persen penumpang yang terbang dengan Delta pada tahun lalu akan mendapatkan setidaknya 1 dosis vaksin pada 1 Mei. Hal ini memberi kepastian buat Delta untuk menghentikan pembatasan tempat duduk.
Perjalanan udara di Amerika Serikat sedang pulih dari titik terendah pandemi. Lebih dari 1 juta pelancong telah melewati bandara AS dalam 20 hari terakhir, meskipun lalu lintas Maret tetap turun hampir setengah dari bulan yang sama pada 2019.
Industri penerbangan di AS sendiri memang terpecah mengenai kebijakan memblokir kursi tengah untuk mengurangi risiko penyebaran COVID-19 dalam penerbangan. Maskapai penerbangan termasuk Delta, Southwest, Alaska dan JetBlue membatasi tempat duduk selama berbulan-bulan, sementara United Airlines tidak pernah melakukannya dan American melakukannya .
Jarak sosial sulit jika bukan tidak mungkin di pesawat, bahkan dengan kursi tengah kosong - sebuah poin yang berkali-kali dibuat oleh CEO United Scott Kirby untuk menjelaskan penolakan maskapai penerbangannya terhadap pemblokiran kursi tengah.
(ddn/iah)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!