Pemerintah mengeluarkan larangan mudik 2021 saat lebaran. Di satu sisi, tempat wisata tetap beroperasi dan jalan terus.
Seperti tahun lalu, pemerintah kembali melarang mudik untuk menekan kurva Covid-19. Pengumuman larangan mudik lebaran 2021 itu pertama kali dikatakan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy pada Jumat (26/3).
"Sesuai dengan arahan bapak Presiden dan hasil keputusan rapat koordinasi tingkat menteri yang diselenggarakan 23 Maret 2021 di Kantor Kemenko PMK yang dipimpin Menko PMK serta hasil konsultasi dengan Presiden maka ditetapkan bahwa tahun 2021, mudik ditiadakan," kata Menko PMK Muhadjir Effendy, dalam jumpa pers virtual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Larangan mudik 2021 itu ditujukan untuk semua kalangan tanpa terkecuali. Larangan mudik 2021 berdurasi 12 hari, mulai 6 hingga 17 Mei 2021.
Menparekraf Sandiaga Uno merespons kebijakan pemerintah tersebut. Bersama Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, Sandiaga bahkan juga sudah bertemu dengan Muhadjir pada Kamis pekan lalu (1/4) untuk membahas hal itu.
"Terima kasih Pak Menko atas undangannya dan kami baru berkoordinasi berkenaan dengan mudik. Dan kami secara tegas menyampaikan, memberikan pesan kepada masyarakat pariwisata dan ekonomi kreatif bahwa kami siap untuk menunggu keputusan pemerintah," kata Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno tengah menyiapkan sejumlah kebijakan agar para pelaku parekraf dapat tetap menangkap peluang usaha selama kebijakan tersebut diterapkan.
Selanjutnya: Wisata tetap berjalan
Wisata Jalan Terus Saat Mudik 2021 Dilarang
Hasil dari pertemuan itu, Sandiaga Uno meminta restu Muhadjir agar tempat wisata dapat tetap buka seperti biasa di momen libur pada waktu mudik 2021 dilarang.
"Kami menyiapkan opsi-opsi, staycation, opsi-opsi pariwisata dalam bingkai PPKM skala mikro, termasuk juga penyediaan produk-produk ekonomi kreatif untuk mengganti fisik masyarakat di kampung halaman," kata Sandiaga Uno.
"Saya senang sekali, jadi tadi sudah ada pembicaraan yang pasti untuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah tentang peniadaan mudik lebaran, tetapi nadi wisata tetap harus terus berdenyut, tidak boleh berhenti," ujar Muhadjir Effendy.
Di satu sisi pemerintah memastikan telah memiliki serangkaian program yang diyakini mampu mempertahankan denyut nadi usaha dan menggairahkan sektor industri pariwisata di Tanah Air.
Dalam siaran persnya yang dilihat detikTravel, Senin (5/4/2021) Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan bahwa kebijakan peniadaan mudik 2021 dibarengi dengan upaya untuk tetap menggerakkan sektor ekonomi nasional, termasuk pengembangan pariwisata dan industri kreatif di daerah.
"Jadi, wisata-wisata yang masih sama-sama di daerah itu dibolehkan, tidak dilarang. Harus dipastikan bahwa tujuan utama kita adalah untuk menekan penyebaran dan penularan COVID-19, bukan untuk membuat aktivitas ekonomi terutama sektor pariwisata juga ikut berimbas secara drastis," tuturnya.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu juga mendorong pemberian insentif kepada para pelaku usaha di sektor pariwisata. Itu merupakan langkah penting untuk memastikan masyarakat kelas menengah yang juga pelaku sektor pariwisata tidak terpuruk dan jatuh miskin hanya karena kebijakan peniadaan mudik lebaran di bulan Mei mendatang.
"Program Menparekraf itu ada yang beririsan dengan tanggung jawab saya di sektor budaya. Hal ini tentu juga harus kita dukung dan terus kita kembangkan," kata Menko PMK.
Selanjutnya: Kebijakan di DKI Jakarta
Wisata DKI Jakarta dengan Larangan Mudik 2021
Dalam konferensi pers yang dilakukan via zoom meeting, Senin (5/4/2021) Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno bilang telah berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder terkait antisipasi membludaknya wisatawan di destinasi wisata Jakarta karena mudik 2021 saat lebaran dilarang.
Koordinasi itu termasuk ia lakukan dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria. Ia berharap pusat-pusat keramaian di Jakarta dapat tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai standar CHSE atau Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).
"(Tempat wisata) pasti akan ramai sekali dikunjungi karena peniadaan mudik ini. Spot-spot yang sudah jadi favorit seperti Ragunan, Ancol, Kota Tua, Setu Babakan, Taman Mini dan begitu banyak spot-spot pariwisata dan budaya di wilayah DKI Jakarta termasuk Monas. Kita melakukan pendekatan protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, CHSE-nya, untuk masyarakat yang tidak bisa mudik," kata Sandiaga.
Sandiaga juga mengungkapkan bahwa koordinasi ini tidak terbatas dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Ia juga akan berkomunikasi dengan asosiasi terkait travel untuk mempersiapkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di momen Lebaran nanti.
"Koordinasi ini akan kami perluas dengan mengundang KADIN, HIPMI DKI Jakarta, PHRI dan asosiasi-asosiasi travel lainnya yang ada di seluruh Indonesia," ujarnya.

Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!