Meski pemerintah melarang mudik pada tahun ini, Pedagang Kaki Lima (PKL) di Malioboro tetap berbenah. Mereka akan menertibkan harga, baik PKL hingga parkir.
Paguyuban PKL dan parkir di Malioboro akan memberlakukan pengawasan intensif agar tak ada pedagang yang "nuthuk" wisatawan dengan harga tak wajar.
Ketua Paguyuban Pedagang Lesehan Malioboro (PPLM) Retnantoro menjelaskan, larangan mudik bukan berarti membuat wisatawan mengurungkan niat berwisata di Malioboro. Pengalaman akhir tahun lalu, larangan pemerintah tak menghalangi wisatawan berkunjung ke Malioboro.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlahnya pasti tidak seperti saat belum ada pandemi. Tapi, agar mereka (wisatawan) tetap nyaman. Ojo dumeh tamu sedikit, lalu nuthuk harga," katanya saat dihubungi detikTravel, Rabu (7/6/2021).
Ia menjelaskan, Malioboro sejak pandemi memang "puasa", terutama jika dibandingkan dengan sebelum ada pandemi. Saat itu, tiap hari pedagang bisa mengantongi Rp 1 juta lebih. Tapi, saat ini sehari mendapatkan pembeli saja mereka sudah bersyukur.
"Mau bagaimana lagi. Yang pasti, kami tetap bersiap menyambut wisatawan. Mau pemerintah melarang mudik atau tidak silahkan datang ke Malioboro," jelasnya.
Begitu pun dengan parkir di jalan sirip-sirip sekitar Malioboro. Paguyuban Parkir Kota Yogyakarga Ig Hanarto memastikan, akan memberikan sanksi jika ada juru parkir yang nuthuk. Paguyuban sudah menyosialisasikan kepada jukir agar menjaga nama Malioboro.
"Sudah sepi ada yang nuthuk, nanti bisa tidak ada yang berkunjung ke Malioboro," katanya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro Ekwanto menjelaskan, selama libur paskah minggu lalu, wisatawan memang sudah banyak yang berkunjung di ikon Yogyakarta itu. Wisatawan mulai sadar akan protokol kesehatan (prokes).
"Hanya 10 orang yang melanggar prokes. Itu selama tiga hari liburan paskah," katanya.
Ekwanto menjelaskan, UPT Malioboro terbuka bagi wisatawan saat Ramadhan dan Lebaran. Sampai saat ini, belum ada instruksi untuk menutup wisatawan.
"Asalkan menjaga prokes. Jika tidak nanti, akan ada petugas Jogoboro dan Satpol PP yang mengingatkan," katanya.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol