Mengenal Carvair Kapal Feri Udara, Pesawat yang Mirip Kecebong

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Mengenal Carvair Kapal Feri Udara, Pesawat yang Mirip Kecebong

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Kamis, 15 Apr 2021 13:15 WIB
Pesawat Aviation Traders ATL-98 Carvair
Kapal feri udara Carvair (Foto: CNN)
Jakarta -

Cerita dunia penerbangan kali ini akan membahas soal pesawat kargo dengan bentuk aneh. Badan pesawat atau kapal feri udara yang tidak proporsional ini disebabkan oleh bagian depan terlalu besar, mirip kecebong.

Pesawat itu bernama Carvair. Termasuk pesawat paling aneh yang pernah dibuat, armada itu kini sudah tak lagi digunakan, melansir CNN.

Dibangun dari Douglas DC-4, terciptalah pesawat ATL-98 Carvair dimodifikasi di sana-sini dan dirancang untuk memenuhi misi sangat khusus. Operasinya pada tahun 1950-an, yakni menerbangkan mobil dan pengemudinya ke luar negeri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Yang biasa menggunakan jasa ATL-98 Carvair adalah para pemilik mobil Inggris. Mereka biasanya ingin mengemudikan kendaraannya sendiri di sekitar daratan Eropa.

Jika memilih penyeberangan laut maka waktu perjalanannya sangatlah lambat. Tak hanya itu, traveler juga bisa langsung berkendara ke apron bandara dan masuk ke perut pesawat, seperti di kapal feri.

ADVERTISEMENT

ATL-98 Carvair lahir pasca perang

Pesawat seperti Bristol 170 Freighter dan turunannya yang lebih besar, yang disebut Superfreighter, mulai membawa mobil sebagai kargo sejak pertengahan 1940-an. Prosesnya tak lama setelah PD II berakhir.

Pesawat-pesawat itu adalah mesin kokoh yang memang tak terlalu cepat dan jauh jangkauannya, tapi ekonomis. Moncong pesawat dapat dibuka ke samping sebagai pintu masuk mobil.

Pesawat Aviation Traders ATL-98 CarvairCarvair (Foto: CNN)

Kokpit pesawat ATL-98 Carvair ditinggikan untuk meningkatkan kapasitas kargo. Seluruh badan pesawat dapat memuat hingga tiga mobil.

Pada akhir 1950-an, pengusaha penerbangan legendaris Freddie Laker melihat sebuah peluang. Meski bernasib buruk pada akhirnya, ia membangun maskapai berbiaya rendah yang lebih baik dan besar untuk mengangkut mobil pada tahun 1970-an dan awal 80-an.

Munculnya mesin jet membuat pesawat baling-baling era Perang Dunia II seperti DC-4, atau versi militernya C-54 dengan cepat menjadi usang. Bisa didapat dengan harga murah, inilah keuntungan bisnis Laker.

Salah satu perusahaan yang ada dalam portofolionya yakni Aviation Traders Limited. Maskapai berpengalaman dalam mereparasi dan menggunakan kembali pesawat militer yang pernah bertugas dalam perang.

Hasilnya adalah ATL-98 juga disebut 'Carvair. Itu singkatan dari 'Car via Air'.

Untuk membuat kapal feri mobil udara ini, Aviation Traders Limited menggunakan DC-4, memotong bagian depan dan ada bagian tambahan untuk meregangkan badan pesawatnya.

Pesawat yang dihasilkan itu mampu membawa hingga lima mobil dan 22 penumpang sekaligus. Peningkatan itu cukup signifikan dibandingkan Bristol 170 Freighter.

Konfigurasi ini mudah disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya, dapat membawa hanya tiga mobil dan 55 penumpang atau diubah untuk mengangkut kargo atau hanya penumpang. Jika opsi terakhir dipilih, kabin Carvair dapat dilengkapi dengan 85 kursi.

Carvair dikembangkan untuk rute yang menghubungkan Inggris ke daratan Eropa. Di puncaknya, Channel Air Bridge, perusahaan lain di kerajaan penerbangan Freddie Laker, mengoperasikan 24 penerbangan pulang pergi setiap hari dari bandara Southend, dekat London, ke Calais (Prancis), Ostend (Belgia) dan Rotterdam (Belanda).

Di Spanyol, maskapai penerbangan domestik Aviaco menggunakan Carvair untuk operasikan antar-jemput antara Kepulauan Balearic dan daratan Spanyol.

Sementara Aer Lingus menjalankan operasi pengangkutan mobil antara kota-kota Irlandia dan Inggris, Liverpool dan Bristol, serta Cherbourg di Prancis.

Maskapai Irlandia juga menggunakan Carvair pada layanan kargo reguler ke beberapa kota di Inggris.

Selanjutnya, ke mana pesawat Carvair saat ini >>>

Ke mana Carvair saat ini?

Dua puluh satu Carvair dibangun antara tahun 1961 dan 1968. Namun, secara bersamaan, pilihan transportasi laut yang lebih cepat dan lebih efisien tersedia di sebagian besar rute yang dilayani oleh pesawat itu.

Ketiadaan pesawat baru yang modern yang dikembangkan untuk pasar khusus ini juga jadi penyebabnya. Pada akhirnya, konsep itu menghilang begitu saja.

Setengah dari armada Carvair global hilang akibat kecelakaan di beberapa titik dalam hampir empat dekade pelayanannya.

Beberapa dari mereka terus terbang setidaknya sampai tahun 2007. Itulah pesawat terakhir yang selamat saat jatuh, tanpa korban di kala mendarat di Tambang Garpu Nixon, Alaska.


Hide Ads