Pembukaan Travel Corridor Batam Kepri - Singapura Diundur ke Mei

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Pembukaan Travel Corridor Batam Kepri - Singapura Diundur ke Mei

Antara - detikTravel
Selasa, 20 Apr 2021 18:53 WIB
Safe Travel Corridor di Kepulauan Riau
Ilustrasi (dok. Kemenparekraf)
Jakarta -

Setelah sempat dikumandangkan, travel corridor arrangement atau travel bubble antara Batam - Kepri dan Singapura resmi diundur kembali.

Hal itu diungkapkan langsung oleh Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad seperti dikutip detikTravel dari Antara, Selasa (20/4/2021).

"Pada 7 Mei kemungkinan belum. Makanya kita musti tekan terus (angka penularan COVID-19)," kata Ansar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan telah bertemu dengan Konjen Singapura, yang menyatakan kemungkinan rencana travel bubble bisa dilaksanakan pada Agustus 2021.

Awalnya travel bubble antara Nongsa-Singapura dan Bintan-Singapura direncanakan dibuka pada 21 April 2021, bertepatan dengan Hari Kartini. Namun, kemudian diundur hingga 7 Mei 2021 dan diundur kembali hingga Agustus 2021.

ADVERTISEMENT

Dalam rencana penerapan travel bubble, Pemerintah Singapura mempertimbangkan penularan COVID-19. Meski secara kawasan khusus di Nongsa dan Bintan Resort angka penularan bisa dikendalikan, tapi secara keseluruhan kasus positif COVID-19 di Kepri meningkat.

"Kita mendorong ini bicara 'point to point'. Artinya kita bicara Singapura-Nongsa dan Singapura Bintan Resort. Maka kawasan itu betul-betul kita jaga. Tapi Singapura pasti mempertimbangkan kondisi COVID-19. Maka kita jaga betul ini," ujar Ansar.

Dia mendorong agar travel bubble dengan Singapura bisa dilaksanakan, demi menghidupkan kembali sektor pariwisata yang tumbang karena pandemi COVID-19.

Ansar menyatakan kekhawatirannya apabila perbatasan untuk perjalanan pariwisata tidak segera dibuka, maka akan terjadi pemutusan hubungan kerja di hotel dan resor.

"Karena kita menjaga juga, jangan sampai kawasan-kawasan wisata yang masih bertahan karyawannya, PHK besar-besaran. Bertambah berat beban kita ke depan, bicara pertumbuhan ekonomi," dia menegaskan.




(rdy/fem)

Hide Ads