Pria ini sungguh kreatif! Bosan dikarantina di kamar hotel, dia pun berkreasi jadi koboi dan membuat kuda dari kertas pembungkus makanan. Lucu banget!
David Marriott diwajibkan menjalani karantina di sebuah kamar hotel di Brisbane, Australia. Bagi traveler lain, berdiam diri selama 2 minggu di kamar hotel tidaklah masalah.
Tapi bagi Marriott, waktu karantina selama 2 minggu itu bak setahun lamanya. Baru 3 hari menjalani karantina, dia sudah bosan bukan main.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhirnya, dia pun berkreasi dengan kertas pembungkus makanannya yang berwarna coklat. Dia membuat beraneka macam benda dari kertas makanan itu.
Tak cuma kertas pembungkus makanan. Dia juga memanfaatkan bahan-bahan lainnya, dari mangkok dan juga alat-alat katering lainnya. Hingga terciptalah seekor kuda dari kertas yang ia beri nama Russell.
![]() |
Memanfaatkan benda-benda di sekitarnya, Marriott menciptakan juga kostum koboi, lengkap dengan topinya. Jadilah Marriott seorang 'koboi' yang menunggang kuda kertas bernama Russell.
Jika dilihat lagi, kuda Russell bikinan Marriot sebenarnya adalah sebuah papan setrikaan. Untuk bagian kepala dan lehernya, Marriott memanfaatkan lampu meja yang tersedia di kamar hotel.
Layaknya 'Wilson' di film Cast Away yang dibintangi Tom Hanks, Russell pun jadi sahabat setia Marriott saat menjalani karantina. Marriott bahkan mengajak Russell ngobrol, sarapan, hingga jalan-jalan.
"Obrolan itu adalah obrolan yang cukup filosofis. Seperti, mengapa kita ada di sini? Apa yang akan kita lakukan? Seperti itu," ungkap Marriott, seperti dikutip dari AP.
Keberadaan Russell ternyata cukup mengobati kebosanan Marriott dalam menjalani karantina. Kehadiran Russell bahkan membuat staff hotel yang membersihkan kamar Marriott tertawa.
"Russell membuat semua orang jadi gembira, termasuk staff hotel," imbuh Marriott.
Selanjutnya --->> Ada Kesedihan di Balik Karantina
Kisah Sedih David Marriott
Di balik kreativitasnya, sebenarnya ada kisah sedih yang dialami oleh Marriott. Dia menjalani karantina di Australia sepulang menghadiri pemakaman ayahnya di London, Inggris.
Ayah Marriott meninggal dunia karena terpapar COVID-19. Ceritanya, sang ayah yang sudah berusia lanjut terjatuh di rumahnya. Kemudian, dia dibawa ke rumah sakit untuk dirawat dan menjalani rehabilitasi.
Namun sayang, di rumah sakit itu, ayah Marriott malah tertular COVID-19. Kondisinya berubah jadi kritis dan akhirnya meninggal dunia.
"Saya sungguh beruntung, ibu dan saudara perempuan saya berada di sana dan diizinkan untuk melihat dia. Saya melakukan Zoom dengannya pukul 03.00 pagi. Melihatnya meninggal dunia sungguh menyedihkan. Tapi saya bisa mengucapkan selamat tinggal dan berdamai dengan kenyataan," kisah Marriott.
Marriott pun terbang ke London untuk menghadiri pemakaman ayahnya. Sepulangnya ke Australia, seperti layaknya warga negara lainnya, dia diwajibkan menjalani karantina selama 2 pekan.
Sepanjang hidupnya, Marriott memang menghabiskan waktu untuk menciptakan properti untuk pertunjukan. Dia sudah puluhan tahun berkecimpung di industri kreatif. Saat ini, dia bekerja sebagai Art Director untuk perusahaan pembuat iklan TV.
![]() |
Selepas menjalani karantina, Marriott berharap bisa membawa serta Russell dan hasil ciptaannya yang lain pulang ke rumah. Sudah ada beberapa pihak yang tertarik dengan Russell dan ingin mengajaknya bekerja sama.
"Dia (Russell -red) sekarang sudah jadi superstar," canda Marriott.
Ada-ada saja!
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!