PO SAN dikenal sebagai perusahaan otobus yang disiplin dan tegas pada karyawannya. Demi kepuasan pelanggan, para sopir atau pengemudi bus pun dilarang merokok saat bertugas.
Meski demikian, aktivitas merokok juga tak dilarang perusahaan ini, asal di luar kawasan pool dan bus. Kebijakan itu dibenarkan oleh Kurnia Lesani Adnan, Direktur Utama PT. SAN Putra Sejahtera (PO. SAN).
Baca juga: Tentang Larangan Penumpang Gelap Bus Malam |
"Sebagai bapak dan pimpinan menganjurkan nggak usahlah kamu merokok. Tapi yang nggak bisa berhenti merokok itu hak kamu," kata Sani beberapa waktu lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun, hak perusahaan adalah melarang mereka merokok di saat bertugas. Di larang merokok di lingkungan kerja, di dalam bus, di pool, pool kami di manapun bisa diperiksa," imbuh dia.
"Nah menegakkan ini salah satu penerapan lima disiplin tadi. Dan awareness rasa memiliki tadi kan," kata dia lagi.
Efek kebijakan larangan merokok di tempat kerja membuat para sopir atau pengemudi bus mengurangi aktivitasnya itu. Tak hanya itu, bahkan ada yang sampai menghilangkan kebiasaannya itu.
"Jadi biar mereka paham. Dan banyak pengemudi PO SAN yang tadi perokok berat menjadi ringan dan yang ringan tak lagi merokok hari ini,", ujar Sani.
"Efeknya badannya jadi gede-gede. Jadi memang itu yang kami tanamkan. Customer satisfaction," imbuh dia.
Lebih lanjut, di sisi lain, Sani menjabarkan tentang tugas utama menjadi karyawan PO SAN adalah pelayanan. Jadi, para pimpinan selalu mengingatkan karyawan setiap hari agar mampu memperlakukan penumpang dengan baik.
"Selalu secara reguler kita brief kita ingatkan yang kita jual adalah jasa. Berupa perlakuan itu kita sampaikan dan ini butuh waktu juga proses tak serta merta jadi juga," jelas Sani.
"Jadi maaf ya, bukan bicara suku-sukuan, jangan bilang suku dari Sumatera itu kasar sedang yang Jawa halus, tidak. Semua punya kelebihan dan kekurangan," imbuh dia.
PO SAN tak lepas dari karyawan dengan latar belakang buruk. Namun, setelah bekerja di sana, ia menjadi pribadi yang disiplin dan mampu menjadi kepala keluarga yang terbilang sukses.
"Kita juga banyak yang masa lalunya nggak baik-baik amat tapi kini hidupnya survive, anak-anaknya kuliah selesai. Ada yang bekerjasama kita puluhan tahun dari bajingan lho," ujar Sani.
"Di PO SAN kita didik kita ajak bicara. Bisnis bus ini ada banyak aspek moril yang harus dipertanggungjawabkan," ungkap dia.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!