Imbas Penyekatan, Calon Wisatawan Batalkan Reservasi Hotel di Pangandaran

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Imbas Penyekatan, Calon Wisatawan Batalkan Reservasi Hotel di Pangandaran

Faizal Amiruddin - detikTravel
Selasa, 11 Mei 2021 19:31 WIB
Penyekatan di Pangandaran
Foto: Penyekatan di Pangandaran (Faizal Amiruddin)
Jakarta -

Calon wisatawan yang telah melakukan pemesanan hotel di Pantai Pangandaran untuk libur Lebaran melakukan pembatalan. Jumlahnya cukup signifikan lebih dari 1.000 orang dan terjadi hampir di semua hotel yang ada di Pangandaran.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana mengatakan semua pengusaha hotel telah melaporkan pembatalan pesanan hotelnya di liburan Lebaran mendatang.

"Banyak yang cancel. Hotel pasti merugi. Hampir 100 persen pesanan hotel dibatalkan akibat larangan mudik lebaran dari pemerintah pusat. Batalnya pesanan juga akibat penyekatan di seluruh perbatasan kabupaten kota, dari 6-17 Mei 2021," kata Agus, Selasa (11/5/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Menurutnya pembatalan reservasi hotel dilakukan calon wisatawan asal Bandung dan Jabodetabek. "Mungkin mereka kebingungan karena operasi penyekatan pemudik yang cukup ketat. Hari libur yang mereka miliki pun masih berbarengan dengan penyekatan pemudik, sehingga akhirnya memilih membatalkan liburan," kata Agus.

Namun demikian Agus mengatakan masih ada harapan bagi para pelaku wisata di Pangandaran. Yakni adanya potensi kedatangan wisatawan lokal yang berasal dari Pangandaran, Banjar, Ciamis atau Tasikmalaya. "Walaupun tidak memberi efek signifikan bagi tingkat hunian hotel, setidaknya wisatawan lokal bisa menjadi harapan bagi pelaku usaha pariwisata di Pangandaran," kata Agus.

Terpisah Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan pihaknya sudah menyiapkan posko pemantauan penerapan protokol kesehatan di objek wisata Pangandaran. Hal ini sebagai langkah antisipasi jika pada libur Lebaran Pangandaran diserbu wisatawan. "Selain menyiapkan petugas Prokes, kami juga menyiapkan skema buka tutup objek wisata. Jika objek wisata sudah dianggap ramai atau penuh oleh wisatawan, maka akan dilakukan penutupan," kata Jeje.

Jeje menilai sejauh ini penerapan Prokes di objek wisata Pangandaran cukup baik, setidaknya hal itu terbukti dari tidak adanya klaster penularan Corona di pantai Pangandaran.


"Prokes di objek wisata cukup baik, pelaku usaha sudah patuh tinggal didukung oleh prilaku wisatawan itu sendiri," kata Jeje.




(elk/elk)

Hide Ads