Di masa pandemi, oksigen sangat dibutuhkan oleh para pasien COVID-19 yang mengalami kesulitan bernafas. Lantas, sejak kapan dikenal oksigen? Begini sejarahnya:
Huruf O sebagai tanda untuk Oxygenium adalah suatu lambang yang sudah lazim dipakai dalam ilmu kimia hingga sekarang.
Namun sebelum tahun 1774, orang-orang belum pernah mendengar tentang tanda O2 yang melambangkan oksigen. Orang-orang bahkan belum mengenal apa jenis gas yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Secara ilmiah, oksigen pertama kali ditemukan oleh Joseph Priestley, ilmuwan Inggris. Hampir bersamaan dengan penemuan Priestley, ilmuwan Swedia yang bernama Scheele juga telah menemukan gas itu.
Pada mulanya, bermacam-macam nama disematkan untuk menyebut unsur gas yang baru ditemukan itu. Joseph Priestley menamakannya hawa 'menyala', Scheele menyebutnya 'hawa kehidupan'.
Sedangkan, nama Oxygen diberikan oleh Antoine Lavoiser, ilmuwan Perancis yang terkenal pada zaman itu. Antoine Lavoisier juga membuktikan teori yang mengatakan bahwa tidak ada benda yang hilang, tetapi hanyalah bentuknya saja yang berubah.
Berdasarkan teori itu, Antoine Lavoisier menyusun suatu sistem baru tentang istilah-istilah dan tanda-tanda dalam ilmu kimia. Kemudian Antoine Lavoisier dianggap sebagai bapak ilmu kimia modern.
Dalam Tabel Periodik Kimia, oksigen memiliki nomor atom 8 dan termasuk dalam golongan VIA. Oksigen merupakan unsur nonlogam yang dapat dengan mudah bereaksi dengan unsur lainnya karena memiliki 2 elektron bebas.
Oksigen merupakan unsur kimia paling banyak ketiga di muka bumi. Kelimpahan oksigen hanya kalah dengan gas Hidrogen dan juga Helium.
---
Artikel ini dibuat oleh Hari Suroto dari Balai Arkeologi Papua dan diubah seperlunya oleh redaksi.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari AS, Garuda Ngaku Butuh 120 Unit