Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Denpasar turut merespons program Work from Bali (WFB). Kini, PHRI Denpasar secara khusus menawarkan Work from Sanur.
"Work From Bali kan masih luas, bisa di mana saja di Bali, tapi di sini kami menawarkan Sanur untuk menjadi pilihan bagi mereka yang akan Work from Bali, dan itu kami sebut Work from Sanur," kata Ketua PHRI Kota Denpasar, Ida Bagus Gede Sidartha Putra dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom, Jumat (11/6/2021).
Program Work from Bali yang dicanangkan oleh Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) dengan mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) dan BUMN.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sidharta menilai penerapan program Work from Bali menjadi angin segar bagi pelaku pariwisata Kota Denpasar. Secara khusus, Kota Denpasar menawarkan program spesifik Work from Bali melalui Work from Sanur.
"Denpasar sebagai ibu kota Provinsi Bali juga turut bergantung kepada sektor pariwisata. Sehingga dengan program spesifik Work From Sanur diharapkan dapat mendukung geliat ekonomi di Kota Denpasar," kata dia.
![]() |
Sidharta menjelaskan Work from Sanur menawarkan nuansa kehidupan pedesaan khas yang tenang. Suasana ini bisa membuat pekerja merasa aman ketika mengeksplorasi kawasan Sanur, mulai dari pantai pasir putih dengan ombak yang tenang dan dangkal sehingga memungkinkan anak-anak bermain air dengan mudah.
Selain itu, kata Gusde Sidartha, salah satu keunikan dan daya tarik Sanur karena di sepanjang garis pantai terdapat jalan untuk jogging track. Jogging track di bibir pantai Sanur lumayan panjang, yakni sekitar 4 kilometer. Selain untuk jogging, jalan ini dapat menjadi pilihan untuk bersepeda bersama anak-anak.
"Bagi yang ingin wisata kuliner dengan harga lebih terjangkau, silakan datangi Pasar Sindhu saat malam hari. Ada banyak pedagang makanan kaki lima yang bisa disambangi di sini," tuturnya
Sidharta menyebut penawaran Work from Sanur bukan tanpa alasan. Sebab, sebelumnya kawasan Sanur telah ditetapkan menjadi zona hijau COVID-19 untuk penerapan free covid corridor.
Kawasan zona hijau Sanur kini telah meliputi Desa Sanur Kaja, Kelurahan Sanur dan Desa Sanur Kauh. Ribuan warga dan pekerja di wilayah itu sudah mendapat vaksin COVID-19 tahap pertama dan kedua sehingga herd immunity masyarakat sebesar 70 persen telah terpenuhi.
"Untuk kawasan Sanur sendiri angka penyebaran COVID-19 mengalami penurunan drastis dan terendah sejak dilakukan vaksinasi di seluruh Sanur. Sehingga kawasan pariwisata Sanur jadi hijau dan bisa dibuka kembali," dia menjelaskan.
Sidharta menekankan agar wisatawan tidak takut datang ke Sanur. Sebab hotel dan restoran di kawasan tersebut sudah menerapkan cleanliness, health, safety, environment (CHSE). Seluruh fasilitas umum dan wisata juga sudah menerapkan protokol kesehatan.
"Kami optimis Sanur siap menjadi green zone destination yang akan mendukung program-program pemulihan pariwisata Bali yang direncanakan pemerintah, termasuk Work from Bali dengan pilihan Work from Sanur," ujar Sidharta.
"Kawasan Sanur siap menjadi pilot project program Work from Sanur dan wisatawan nusantara lainnya, karena sistem single management yang membuat kawasan yang kami kelola lewat Yayasan Pembangunan Sanur ini lebih terkendali dan terawasi," dia menambahkan.
Terakhir, Sidharta berharap kalau nantinya program Work from Sanur dapat meningkatkan minat traveler untuk tinggal dan bekerja dari Bali.
"Kami harapkan dimulainya Work From Bali di Sanur dapat meningkatkan kepercayaan diri wisatawan untuk berkunjung ke Bali dan melakukan aktivitas wisata dalam koridor perjalanan yang aman dan tersertifikasi di Kawasan Sanur," ujar Sidharta.
Baca juga: Work From Bali Tak Efektif? |
(rdy/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!