TRAVEL NEWS
Pendaki Gunung Gede Jangan Sombong, Nanti Suka Tersesat dan Hilang

FOKUS BERITA
Jangan Asal Naik GunungPengalaman tersesat lainnya juga pernah dialami tim SPORC Polhut yang sedang berlatih di Gunung Gede. Kala itu, kompas yang dibawa tiba-tiba tidak berfungsi padahal posisi latihan tidak jauh dari pintu masuk taman nasional.
"Waktu lagi pelatihan SPORC, pelatihnya dari Australia. Mereka masuk dari resor ke dalam sekitar 500 meter. Mereka membawa 3 atau 4 GPS, tapi akhirnya yang bisa dipakai hanya 1. Yang 2 mati sedangkan yang satunya posisi utara dan selatannya terbalik," kata dia.
"Mereka tersesat. Akhirnya bisa balik setelah dituntun kompas yang posisi utara dan selatannya terbalik," ia melanjutkan.
Kisah lainnya yang juga pernah terjadi di Gunung Gede menimpa seorang anggota TNI. Saat itu dia naik ke Gunung Gede hanya berbekal air minum. Meskipun sudah dilarang naik, ia tetap berangkat.
"Dia merasa dari anggota dan sudah pernah bertugas di Papua. Dia menyebut Gunung Gede ini bukit. Dia naik hanya membawa air satu liter saja sedangkan senjata dan lain-lainnya ditaruh di Koramil. Sudah kita larang tapi dia tetap naik," paparnya.
"Dia hilang, ditemukan sudah tidak bernyawa. Jadi, alam itu bukan untuk ditantang tapi harus disikapi dengan arif dan bijaksana," kata dia.
Adi berpesan, kepada para pendaki Gunung Gede untuk meluruskan niat sebelum berangkat mendaki. Termasuk juga tetap waspada walaupun pendaki sudah familiar dengan jalurnya.
"Sepanjang kita niatnya baik-baik saja, tidak akan terjadi sesuatu. Semua tergantung niat. Yang hilang banyak karena berniat tidak baik atau sombong, terlalu percaya diri," pungkasnya.
Simak Video "Inilah Hamparan Kesejukan yang Tak Jauh dari Jakarta"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/ddn)