Taj Mahal dibuka kembali pada hari Rabu setelah dua bulan ditutup karena lonjakan infeksi virus Corona melanda negara itu. Ada protokol yang harus ditaati pengunjung.
Kasus dan kematian gegara Covid-19 di negara berpenduduk 1,3 miliar orang itu melonjak ke level rekor pada April dan Mei. Untuk menekan penyebaran virus Corona, pemerintah menerapkan lockdown atau penguncian dan pembatasan di sejumlah bidang.
Langkah itu menunjukkan hasil. Infeksi virus Corona telah menurun dalam beberapa pekan terakhir, dengan kota-kota besar termasuk ibu kota New Delhi dan pusat bisnis Mumbai mencabut beberapa pembatasan pergerakan dan kegiatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia Baru, Taj Mahal, ditutup pada Maret tahun lalu ketika India menerapkan lockdown paling ketat di dunia pada awal pandemi Covid-19.
Monumen cinta yang dibangun oleh Kaisar Mughal Shah Jahan sebagai makam untuk istri tercintanya Mumtaz Mahal itu dibuka kembali pada bulan September dengan pembatasan jumlah pengunjung sebelum ditutup kembali pada pertengahan April.
Taj Mahal berada di negara bagian utara Uttar Pradesh, yang terkena dampak parah selama gelombang besar infeksi dan kematian.
Selama dibuka nanti, ada peraturan khusus yang diterapkan di Taj Mahal. Pejabat Survei Arkeologi menyebut sebagai tindakan pencegahan Covid-19 pengunjung tidak akan diizinkan menyentuh dinding marmer.
"Semua tindakan pencegahan yang sesuai dengan Covid dijalankan," kata pejabat itu kepada AFP.
"Pengunjung harus menginjak alas, berupa spons yang sekaligus menjadi pembersih sepatu," dia menambahkan.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol