Kawasan Cipanas, Cianjur mulai kehilangan tajinya. Tak ada wisatawan dari Arab, wisata kuliner timur tengah tutup.
Pandemi Covid-19 membuat banyak negara menutup perbatasan dan memperketat syarat penerbangan ke luar negeri. Ini juga mempengaruhi turis Arab yang berasal dari Timur Tengah dan masuk ke Indonesia.
Nah, salah satu destinasi favorit turis Arab itu ke Cipanas yang memiliki hawa sejuk. Selama tinggal di Indonesia, mereka makan di rumah atau pun kalau makan di luar, mereka mencari santapan yang sudah akrab dengan lidah mereka. Bahkan, bagi turis Arab yang melakukan kawin kontrak dengan perempuan-perempuan warga lokal Cipanas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ya, menurut pengakuan dua perempuan pelaku kawin kontrak, suami mereka yang berasal dari Arab, kerap makan di luar, ke restoran yang bercita rasa Arab.
"Kalau keluar rumah biasanya sih ke restoran Arab, beli makanan Arab gitu. Kadang juga liburan dan ke pasar buat beli bahan makan," kata bekas pengantin wanita yang ditemui detikcom tanpa mau menyebut namanya beberapa waktu lalu di Cipanas, Cianjur.
"Aku kawin kontrak selama seminggu dan selama itu jarang keluar karena sering masak di rumah. Kalau keluar naik mobil dan di antar sopir ke pasar atau restoran Arab," dia menambahkan.
Restoran arab tutup setahun karena pandemi
Pandemi Corona membuat destinasi wisata kuliner restoran Arab juga toko-toko lain berbau Arab gulung tikar. Salah satu yang begitu terkena dampak adalah Restoran Magadir, Cipanas, Cianjur.
Mereka baru buka sekitar dua bulan ke belakang. Ketiadaan turis Arab yang berstereotip melakukan kawin kontrak di Cipanas sangat dirasakan oleh pelaku usaha ini.
"Baru buka 2 bulanan ini. Iya benar memang banyak pengunjung dari Arab ke sini dulu sebelum pandemi," kata salah satu pegawai restoran bernuansa arab itu.
Restoran Magadir menyediakan menu serba Arab, dimulai dari nasi biryani hingga mandi bertabur daging sapi hingga kambing. Minumannya pun demikian, senada khas Arab.
Tak hanya itu, restoran khas Arab ini juga menyediakan tur travel. Namun, pandemi datang dan membuatnya sepi tak beroperasi lagi.
"Kebanyakan dari orang Arab itu datang berkelompok," dia menambahkan.
Sementara itu Bandung punya mitos populer di tengah kota cantiknya. Mitos ini datang dari Pendopo Kota Bandung yang berada dekat dengan alun-alun.
Di dalam pendopo ada dua buah lonceng yang berhadapan. Lonceng ini menjadi tanda eksekusi tahanan pembelot di zaman Deandels. Selain itu lonceng ini juga tak boleh dibunyikan dengan sengaja. Karena dipercaya akan mengundang petaka.
Berikut ini 10 berita populer detikTravel:
Saksikan juga Kawin Kontrak di Kota Santri
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!