Sebuah penjara di tengah pulau di Italia direnovasi dengan dana yang wow, 70 juta euro atau sekitar Rp 1,203 triliun. Nantinya, dijadikan objek wisata lengkap dengan hotel dan bar.
Penjara di tengah pulau Santo Stefano itu seperti Alcatraz di Amerika Serikat (AS). Penjara itu dioperasikan selama tahun 1930 hingga 1940-an untuk menampung narapidana oleh pemerintah fasis. Konon, napi disiksa, bahkan ditenggelamkan.
Beberapa dekade setelah perang dunia, lapas itu menjadi penjara biasa dengan teater dan lapangan sepakbola, juga dapur dan toko makanan untuk para napi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Napi bisa memiliki uang, mata uangnya khusus, dengan upah sebagai tenaga pembuat batu bata dan juru masak.
Lapas itu ditutup pada 1965 dan kemudian ditinggalkan. Bangunannya mangkrak. Tidak ada saluran listrik, air bersih, dan akses yang tidak mudah.
Kendati kosong, pulau itu masih kerap disambangi. Mereka adalah para wisatawan pehobi selam atau nelayan.
Saat ini, pulau itu tidak memiliki dermaga besar. Perairan di sekitar pulau dipenuhi bebatuan dan bangkai kapal Perang Dunia II.
Dengan kondisi itu, renovasi penjara tersebut bukanlah pekerjaan murah. Tapi. Silvia Costa, pejabat Italia yang mengawasi pembangunan optimistis rencana itu bisa terwujud. Dia juga yakin setelah menjadi destinasi wisata, kompleks penjara itu bakal diminati.
Dia ingin membangun museum multimedia di sana. Juga, mengubah rumah mantan direktur penjara dan lapangan sepak bola menjadi asrama dengan 30 kamar.
Ia juga berharap gedung berbentuk tapal kuda itu bisa menjadi ruang pertunjukan dan membuka bar cocktail pada tahun 2025.
Pemandangan akan mencakup Gunung Vesuvius dan perairan biru laut yang indah.
"Saya ingin pulau ini menarik minat pengunjung sepanjang tahun, bukan hanya selama bulan-bulan musim panas," kata Silvia seperti dikutip Daily Star.
"Pariwisata harus berkelanjutan, tapi Santo Stefano akan lebih dari itu," dia menambahkan.
"Ini akan menjadi pusat bagi akademisi dunia yang memiliki visi pada isu-isu kunci seperti kebijakan hijau, hak asasi manusia, kebebasan berbicara, kewarganegaraan Eropa dan dialog Mediterania," dia menjelaskan.
Simak Video "Video: Suara Penolakan Turis soal Rencana Trump Buka Lagi Penjara Alcatraz"
[Gambas:Video 20detik]
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum