Pada bulan September 2020, laporan Human Rights Watch menunjukkan bahwa COVID-19 memperburuk krisis pangan yang ada di Turkmenistan.
"Kekurangan makanan bersubsidi yang dipercepat sejak 2016 telah memburuk, orang-orang mengantre berjam-jam untuk membeli produk makanan yang lebih terjangkau, seringkali ditolak dengan tangan kosong," kata isi laporan itu.
Meskipun begitu, pemerintah Turkmenistan memulai ekspansi besar pada Ashgabat pada bulan Mei. Presiden Turkmenistan, Gurbanguly Berdymukhamedov berjanji untuk mengubah ibu kota menjadi "salah satu kota paling makmur di dunia".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faktanya, banyak warga di Ashgabat yang masih harus berjuang mencukupi kebutuhan pokok seperti makanan. Tak jarang mereka juga kekurangan bahan makanan.
![]() |
Akan tetapi ada pula bagian lain Ashgabat yang mewah dan dipenuhi bangunan berbahan marmer. Ini merupakan citra yang diproyeksikan sebagai propaganda negara untuk meyakinkan orang-orang bahwa Turkmenistan adalah negara paling makmur di dunia.
Perusahaan asing yang ingin mengusai gas alam di Turkmenistan harus mengikuti aturan main yang dibuat pemerintah. Mereka harus mau membayar biaya tinggi mulai dari sewa rumah hingga makanan.
Simak Video "Indonesia Taklukkan Turkmenistan Lewat Gol Dendy dan Egy"
[Gambas:Video 20detik]
(pin/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!